Jakarta, Gatra.com - Sistem keamanan siber teranyar dirasa perlu hadir dalam upaya perlindungan dari ancaman serangan siber. Sehingga, perusahaan Information and Communication Technology (ICT), Lintasarta, pun berkomitmen dalam menghadirkan strategi keamanan termutakhir tersebut.
Direktur Utama Lintasarta, Bayu Hanantasena, mengatakan perlu sebuah sistem berlapis dalam sistem keamanan teknologi informasi di tengah maraknya ancaman serangan siber. Atas dasar itu, pihaknya juga meluncurkan inovasi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) sebagai pembaharuan sistem keamanan tersebut.
“Ini bentuk komitmen dalam mengembangkan dan menyempurnakan solusi terhadap ancaman siber,", ujar Bayu dalam Keterangannya, Sabtu (11/11).
Bayu menyebut, SDWAN dan SQURA SASE merupakan solusi pengamanan yang ditujukan untuk Pelindungan aktivitas kerja korporasi. Inovasi sistem keamanan ini diketahui menggunakan konsep Zero Trust Connectivity, yaitu suatu pendekatan keamanan yang mengasumsikan bahwa tidak ada yang dapat dipercayai secara default, termasuk pengguna, perangkat, atau jaringan internal.
"Dalam konsep Zero Trust, setiap upaya koneksi atau akses ke sumber daya harus diverifikasi dan diautentikasi, bahkan jika koneksi tersebut berasal dari dalam jaringan perusahaan," tutur Bayu.
Dengan menggunakan konsep Zero Trust Connectivity, ini memungkinkan organisasi untuk meningkatkan keamanan mereka dalam lingkungan yang semakin kompleks, di mana pengguna dan perangkat dapat mengakses sumber daya dari berbagai lokasi dan perangkat.
"Pendekatan ini memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dan meminimalkan risiko serangan internal dan eksternal," jelas dia.
Ia pun berharap, Layanan inovatif ini fapat memberdayakan sektor bisnis mitra untuk tetap unggul dalam mengatasi kebutuhan konektivitas dan keamanan yang terus berkembang.
"Inisebuah loncatan besar dalam cara Lintasarta memenuhi konektivitas jaringan dan keamanan yang dibutuhkan bisnis di Indonesia.” kata dia.