Jakarta, Gatra.com – Pengurus Besar (PB) Al Jam'iyatul Washliyah menilai Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud MD merupakan sosok yang mampu menyelesaikan permasalahan pendidikan, termasuk kesejahteraan guru pendidik hingga guru agama.
Demikian disampaikan Ketua Umum (Ketum) PB Al Jam'iyatul Washliyah, Masyhuril Khamis, didampingi sejumlah jajarannya bersama jemaah ketika menyabut kunjungan Ganjar di kantor Al Jam'iyatul Washliyah, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).
Masyhuril menyampaikan, pihaknya sangat senang dengan hadirnya Ganjar di kantor Al Jam'iyatul Washliyah untuk silaturahmi. “Terima kasih Mas Ganjar sudah datang,” katanya.
Masyhuril menyakini Ganjar merupakan orang baik dan mampu mengajak pada kebaikan. Selain itu, Ganjar juga akan mampu memberikan perhatian lebih pada dunia pendidikan dan para guru-guru, khususnya di daerah terpencil.
“Kalau misalkan ada yang disebut penghargaan, sesungguhnyalah mereka menurut kami hari ini yang menjadi pintu berkah. Kenapa? karena mereka ulama-ulama, guru guru bekerja untuk menyelematkan akhlak atau budi pekerti,” ujarnya.
Masyhuril menyampaikan, pihaknya optimistis kalau Ganjar mendapat amanah untuk memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan akan menjaga amanah tersebut.
“Kami yakin pada saatnya Mas Ganjar mendapatkan amanah, maka saat itulah rasanya, inilah yang ingin kami sampaikan untuk menjadi perhatian,” katanya.
Masyhuril juga menyatakan, pihaknya siap menyusun konsep aktualisasi pendidikan yang mencakup pendidikan rohani, jasmani, dan intelektualitas. Pihaknya meyakini bahwa pembangunan rohani adalah hal yang krusial, terutama dalam menangani isu moral dan etika, yang saat ini menjadi perhatian utama.
“Pendidikan itu meliputi tiga aspek ya, pendidikan rohani, jasmani, dan pendidikan intelektualitas. Kita tidak boleh hanya berbicara soal intelektualitas saja, fisik saja, tapi jauh lebih penting menurut pandangan kami adalah pembangunan rohani,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya merupakan organisasi yang bergerak dalam keagamaan, pendidikan hingga sosial kemasyarakatan. Jemaahnya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk yang besar berada di Sumatera Utara (Sumut).
Menurut dia, para ulama di Al Jam'iyatul Washliyah? memiliki sasaran dakwah hingga ke pelosok-pelosok daerah, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Pulau Jawa.
Dalam pertemuan itu, Ganjar diberikan cinderamata berupa buku dari Masyhuril. Ganjar juga memberikan buku tentangnya yang berjudul “Hitam Putih Ganjar”.
Ganjar juga sempat melihat foto tokoh pendiri Al Washliyah, Tuan Syech Arsjad Thalib Lubis yang berfoto bersama Soekarno. Al Washliyah merupakan salah satu organisasi Islam di Indonesia, termasuk yang besar di Sumatera Utara.
Usai pertemuan, Ganjar mengaku telah membahas tentang pentingnya pendidikan hingga kesejahteraan bagi guru, khususnya guru agama yang berada di daerah pedalaman maupun di daerah terpencil Indonesia.
Ia mengungkapkan, ada banyak hal yang dibahas dengan jajaran pengurus teras Al Jam'iyatul Washliyah, di antaranya mengenai pendidikan, perhatian terhadap guru karena Al Jam'iyatul Washliyah ini ada unsur pendidikan, dakwah, dan sosial.
“[Al Jam'iyatul Washliyah] punya banyak sekolah, termasuk di remot-remot area. Mereka menyampaikan betapa pentingnya pendidikan dan betapa pentingnya memperhatikan para guru,” ujarnya usai pertemuan.
Ganjar berkomitmen untuk memberikan perhatian pada dunia pendidikan sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM), termasuk berkomitmen untuk memperhatikan para guru pendidik dan agama.
Ganjar juga akan mengantisipasi dan memperbaiki situasi pendidikan secara menyeluruh, agar pendidikan lebih mudah diakses dan meningkatkan SDM secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan akan mengoptimalkan bonus demografi Indonesia.
“Kita mesti mengantisipasi situasi dan kondisi dengan pendidikan yang jauh lebih baik, lebih cepat, dan semuanya akan bisa mencapai. Ini sumber daya manusia yang memang harus kita dorong agar bonus demografi kita dapat,” katanya.
Ganjar menyampaikan, Al Jam'iyatul Washliyah memiliki peran dalam dunia pendidikan, dakwah dan sosial. Organisasi ini memiliki banyak sekolah, termasuk guru pendidikan dan guru agama yang mengabdi dan berdakwah di daerah terpencil.
“Kami senang karena banyak kelompok masyarakat yang organisasi masyarakat punya konsen di dunia pendidikan,” katanya.