Home Internasional Sejumlah Warga Gaza Tewas setelah Israel Menggempur Gaza melalui Jalur Darat

Sejumlah Warga Gaza Tewas setelah Israel Menggempur Gaza melalui Jalur Darat

Gaza, Gatra.com - Kobaran api melanda Jalur Gaza pada Rabu pagi dan gumpalan asap membubung ke angkasa, saat agresi Israel di wilayah tersebut berlanjut memasuki bulan kedua.

Al Arabiya, Rabu (8/11) melaporkan, militer Israel mengatakan pihaknya bertempur di 'bagian dalam' Kota Gaza, setelah mengepung bagian utara daerah kantong Palestina yang terkepung.

Sembilan orang tewas pada hari Rabu, dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza, Al Arabiya melaporkan mengutip sumber media Palestina. 

“Empat orang lainnya juga tewas dalam serangan Israel di Kamp Nuseirat di Gaza tengah,” kata sumber. Sedikitnya 17 orang juga tewas di lingkungan Shejaiya.

“Lebih dari 10.300 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel, termasuk lebih dari 4.200 anak-anak,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca Juga: Puluhan Orang Tewas dan Terluka dalam Serangan Udara Israel di Sejumlah Wilayah di Gaza

Israel terus melancarkan kampanye kejamnya di wilayah yang terkepung, setelah serangan Hamas ke perbatasannya yang menewaskan 1.400 warga Israel.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok militan tersebut dengan segala cara yang diperlukan dan juga telah menutup Gaza dari makanan, bahan bakar dan pasokan lainnya sebagai pembalasan atas serangan berdarah tersebut – sebuah tindakan yang menurut organisasi hak asasi manusia internasional adalah “hukuman kolektif” dan merupakan sebuah kejahatan perang.

Sejak invasi darat ke Gaza, tentara Israel mengatakan ada 32 tentara tewas.

Melarikan diri ke selatan
Ratusan warga Gaza berjalan di antara mayat-mayat dan pasukan Israel pada hari Selasa, ketika mereka mengikuti perintah Israel untuk melarikan diri melintasi wilayah Palestina.

Menurut PBB, mayoritas dari 2,4 juta penduduk Jalur Gaza telah mengungsi akibat pertempuran tersebut, dan sekitar 1,5 juta orang mengungsi di wilayah tersebut.

Tanpa bahan bakar --jumlahnya kini tinggal sedikit atau tanpa bahan bakar, dan tanpa harapan untuk dapat berkendara melalui jalan yang penuh dengan puing-puing bangunan yang hancur, hampir semua – banyak yang terluka, anak-anak dan orang tua di belakangnya – harus melintasi jalur tersebut dengan berjalan kaki, berjalan kaki selama mil dan membawa barang-barang dan kebutuhan apa pun yang mereka bisa diangkut.

Militer Israel mengatakan, pasukannya telah mengepung Kota Gaza namun akan mengizinkan warga sipil meninggalkan wilayah utara.

Menurut data kementerian kesehatan, angka korban menunjukkan tidak ada wilayah di daerah tersebut yang aman, dengan hampir 3.600 orang tewas di Gaza selatan dan tengah.

Penderitaan warga Gaza tidak berakhir setelah mereka mengungsi ke wilayah tengah atau selatan, di mana lebih dari 550.000 orang berlindung di 92 tempat yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Fasilitas terbatas dan merebaknya penyakit 

UNRWA melaporkan bahwa lebih dari 600 orang terpaksa harus berbagi satu toilet.

“Ada juga ribuan kasus penyakit pernafasan akut, infeksi kulit, diare dan cacar air,” kata PBB, sementara akses terhadap pasokan dasar seperti makanan roti menjadi sulit.

57