Karanganyar, Gatra.com - Proses penggantian pipa penyalur air bersih di Desa Gumeng dan Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jateng rampung. Sebanyak 750 batang pipa baru menggantikan material lama yang meleleh akibat kebakaran Lawu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Juli Padmi Handayani mengatakan perbaikan dan penggantian pipa sudah dilakukan dengan mengerahkan tenaga sukarelawan. Langkah tersebut diambil sesaat setelah operasi pemadaman kebakaran Lawu resmi ditutup pada 10 Oktober 2023.
"Proses perbaikan langsung dilakukan setelah pemadaman selesai. Ada dua desa yang terdampak. Yakni Gumeng dan Anggrasmanis di Kecamatan Jenawi," kata Juli, sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (8/11).
Perbaikan pipa mendesak dilakukan karena kebutuhan penting warga dua desa itu. Sumber air dari Sendang Macan puncak Lawu mengalirkan air bersih ke perkampungan melalui pipa PVC ukuran 3 dan 4 inci.
Camat Jenawi, Ardiansyah mengatakan telah menerima tembusan pengajuan ganti kerusakan aset Desa Gumeng dan Anggrasmanis akibat kebakaran hutan dan ladang (Karhutla). Dalam laporan itu, penggantian pipa di dua desa terdampak mencapai 3 kilometer. Dua kilometer untuk Desa Anggrasmanis dan satu kilometer untuk Desa Gumeng. Jumlahnya 500 potong pipa untuk Desa Anggrasmanis dan 250 potong untuk Desa Gumeng.
"Tak ada lahan milik warga terbakar. Hanya pipa saja. Urgen, sehingga segera dipasang gantinya dari Pemkab Karanganyar melalui BPBD," katanya.
Kades Anggrasmanis Agus Warsito mengatakan pipa yang diganti berkualitas SNI. Ia pun merasa lebih lega.
"Kualitas pipa SNI penggantinya lebih awet. Itu sudah diganti. Kami dapat 500 potong ukuran 3 inci," katanya.
Terdapat 10-12 batang pohon yang juga diganti uang. Pemotongan pohon terpaksa dilakukan demi memperlancar lalu lintas helikopter yang melakukan water bombing. Hanya saja, penggantiannya dari uang pribadi kades.
"Ada 10-12 pohon sengon dan suren dekat embung dipotong supaya helinya lancar mengudara. Sebenarnya pemilik pohon enggak mau menjualnya tapi itu bernilai ekonomis. Saya ganti Rp2 juta. Enggak dari BPBD (ganti rugi) tapi pribadi," katanya.
Ia menyebut aliran air dari sumber mata air puncak Lawu kini lancar berkat pipa baru yang sudah dipasang.