Purworejo, Gatra.com - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, meresmikan hasil bakti sosial pemberian sumur bor dan sumur pompa di seluruh Provinsi Jateng. Kegiatan terpusat di Kabupaten Pekalongan, diikuti seluruh Kapolres dan unsur Forkominda masing-masing di 35 kabupaten/kota secara daring, pada Selasa (07/11).
Kapolda Jateng menyumbangkan 25 sumur bor, 35 sumur pompa pada desa-desa yang terdampak kekeringan ekstrim di Jateng.
"Bakti sosial ini merupakan satu titik kebaikan Polri. Dengan dibangunnya sumur bor dan sumur pompa lengkap dengan toren air di 35 Polres, semoga menjadi amalan kita. Bagi masyarakat penerima, tolong dirawat supaya suatu saat jika kemarau (panjang) bisa dipergunaka lagi," kata Kapolda.
Sedangkan untuk Polres Purworejo, bantuan diberikan bagi warga Desa Malangrejo, Kecamatan Banyuurip yang warganya kekurangan air akibat dampak fenomena El Nino. Dalam sesi tanya jawab, Kapolres Purworejo, AKBP Ekos Sunaryo langsung ditunjuk untuk tanya jawab dengan Kapolda.
"Ijin Jendral, sumur bor dari Jendral kami berikan untuk warga Desa Malangreji, Kecamatan Banyuurip yang terdampak kekeringan ekstrim. Sumur bor ini bisa menghasilkan 1.000 liter air yang dapat mengaliri rumah 65 KK. Warga sangat berterima kash dan merasa senang mendapat bantuan dari Jendral," kata Eko.
Kades Malangrejo, Sunarsinggih ketika ditanya Kapolda juga menyatakan warganya sangat terbantu atas bantuan sumur bor ini.
"Warga sangat terbantu atas bantuan sumur bor dari Bapak Kapolda. Di desa ini banyak yang sumurnya asat (kering). Kami mengucapkan terima kasih dan bersedia akan merawat sumur bor ini," kata Sunarsinggih.
Sumur bor bantuan Kapolda Jateng ini ditempatkan di rumah milik Sugeng, yangbtinggal di Dukuh Kraton, RT 1 RW 1, Desa Malangrejo. Sumur bor ini berkedalaman sekitar 32 meter, air yang disedot kemudian ditampung di toren berkapasitas 5.000 liter.
"Desa Malangrejo memiliki 4 dukuh. Tiga dukuh yang berada di sisi utara rel kereta memang susah mendaoatkan air. Bahkan membuat sumur saja susah, tidak tahu sebabnya. Dulu warga memanfaatkan sumur keramat yang kami sebut 'Sumur Kembar' yang airnya tidak pernah kering. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak warga yang kemudian membuat sumur sendiri di setiap rumah," terang Sunarsinggih.
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Purworejo, Haryono yangbikut hadir mengatakan bahwa, ada 52 desa di 14 kecamatan tersampak kekeringan. BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih 592 tangki untuk 5.000 liter. Bantuan dari CSR sebanyak 300 tangki, sedangkan yang bersumber dari APBD 250 liter.