Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, perbedaan elektabilitas Prabowo-Gibran Rakabuming Raka verus Ganjar Pranowo-Mahfud MD kian tipis dan berpotensi menyalip pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Pendaftaran Capres-Cawapres di KPU.
Yunarto dalam paparan hasil survei teranyar lembaganya secara daring di Jakarta, Senin (6/11), menyampaikan, jika head to head Prabowo-Gibran versus Ganjar-Mahfud, elektabilitas Prabowo-Girbran sebesar 43,5% versus Ganjar-Mahfud 40,6%.
“Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud ada di angka 43,5% melawan 40,6%. Jadi selisih 2,9%,” ujarnya.
Pria yang karib disapa Toto ini menyampaikan, akan terjadi kejar mengejar antara kedua pasangan calon tersebut. Ia lantas menyampaikan kepopuleran dan tingkat ketersukaan publik kepada masing-masing capres dan cawapres.
Parbowo mempunyai tingkat kepopuleran sebesar 98,6% sedangkan tingkat kesukaan dari masyarakat terhadap dia sebesar 83,4%. Kemudian Anies Bawsedan dengan tingkat pepularitas 96,0% dan kesukaan dari masyarakat 79,4%. Adapun Ganjar tingkat popularitasnya 92,5% dan ketersukaannya 85,8%.
“Ketersukaan ada persaingan ketat antara Prabowo dan Ganjar di level 83,4%-85,8%,” kata Toto.
Sedangkan untuk cawapres yakni Prof. Mahfud MD mempunyai tingkat kepopuleran di angka 78,6% dan ketersukaan publik 94,2%. Selanjutnya Cak Imin kepopulerannya 78,1% dan ketersukaan dari publik 85,5%. Terakhir, Gibran dengan angka kepopuleran 81,3% dan ketersukaan 84,4%.
“Yang menarik, tingkat kesukaan cawapres melampaui di atas cawapres yang lain, Prof. Mahfud ini paling minim isu negatif. Tingkat ketersukaannya melampaui cawapres yang lain yakni 94,2%. Cara bacanya dari 78,6% yang suka, 94,2% dari 78,6% itu suka,” ujarnya.
Adapun peringkat dua ditempati Cak Imin sebesar 85,5% dan selanjutnya Gibran di angka 84,4%. Toto menyampaikan, angka Gibran ini mengalami penurunan dari survei sebelumnya.
“Apakah karena kontrovesi terkait MK, tapi tadinya ini ketika namanya belum disebut sebagai cawapres, tingkat kesukaannya lebih tinggi dibanding angka ini,” ujarnya.
Toto menyampaikan, melihat hasil survei tersebut, siapa yang tingkat ketersukaan dari publiknya lebih tinggi bisa menaikkan peluang untuk menaikkan elektabilitasnya.
“Saya pikir, masing-masing cawapres ini bisa ditempatkan siapa yang punya nilai tambah atau tidak, nilai tambah harus diakui ada di Prof. Mahfud dibandingkan Mas Gibran dan Cak Imin secara elektoral,” katanya.
Charta Politika melakukan survei teranyarnya dalam rentang waktu 26 sampai 31 Oktober 2023 melibatkan 2.400 responden tersebar di seluruh Indonesia dengan rentang usia 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan metode wawancara tatap muka (face to face).
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2 sampel dan quality control 20% dari total sampel.