Johannesburg, Gatra.com - Pemerintah Afrika Selatan mengatakan bahwa pihaknya akan menarik kembali semua diplomatnya dari Israel untuk, “memberi isyarat” keprihatinannya atas situasi di Gaza.
Khumbudzo Ntshavheni, menteri di kantor kepresidenan, mengatakan pada konferensi pers bahwa semua staf diplomatik di Tel Aviv akan diminta kembali ke Pretoria, untuk berkonsultasi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami…sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina, dan kami yakin respons yang dilakukan Israel adalah hukuman kolektif,” Menteri Luar Negeri Naledi Pandor pada konferensi pers, dikutip AFP, Senin (6/11).
“Kami merasa penting untuk menunjukkan keprihatinan Afrika Selatan sambil terus menyerukan penghentian (permusuhan) secara komprehensif,” tambahnya.
Baca Juga: Pejabat Tinggi HAM PBB Mengundurkan Diri akibat Pembantaian di Gaza
Pertempuran telah berkobar di Jalur Gaza selama sekitar satu bulan sejak militan Hamas melancarkan serangan, yang belum pernah terjadi sebelumnya melintasi perbatasan dari wilayah tersebut ke Israel pada tanggal 7 Oktober.
Lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas di Israel sejak serangan itu, yang mana Hamas menyandera lebih dari 240 orang.
Sebagai tanggapan, Israel tanpa henti membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan darat, dan kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 9.700 orang telah terbunuh, sebagian besar juga warga sipil.
Pretoria telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, dan partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) sering mengaitkan hal ini dengan perjuangannya melawan apartheid.
Baca Juga: Kejahatan Kemanusiaan di Gaza, Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Pandor mengatakan penarikan kembali para diplomat tersebut merupakan “praktik normal”, dan menambahkan bahwa para utusan tersebut akan memberikan “pengarahan lengkap” mengenai situasi tersebut kepada pemerintah. Langkah itu kemudian akan memutuskan apakah hal tersebut dapat membantu atau apakah “hubungan yang berkelanjutan benar-benar dapat ”dipertahankan.”