Home Ekonomi Lindungi Produk UMKM dan Warung Tradisional, Zulhas Sebut Pemerintah Bakal Terus Perketat Barang Impor

Lindungi Produk UMKM dan Warung Tradisional, Zulhas Sebut Pemerintah Bakal Terus Perketat Barang Impor

Sleman, Gatra.com - UMKM menjadi salah satu kunci perekonomian. Untuk itu, pemerintah memberi dukungan dengan membangun ekosistem melalui pelatihan keterampilan pelaku hingga pengelolaan permodalan. Selain itu, akses masuk produk-produk impor juga diatur agar tidak mematikan produk UMKM.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat membuka talkshow" Program Akselerasi Ekosistem UMKM Digital”, di Sleman, Senin (6/11).

"Kita atur, kita tata termasuk produk-produk impor kita perketat, agar bisa melindungi UMKM. Termasuk perdagangan digital kita atur, sehingga ekosistemnnya dibangun dan bisa mendukung UMKM, bukan untuk mematikan UMKM,” ujar Zulhas, sapaan akrabnya.

Dengan upaya tersebut, Zulkifli berharap platform digital dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh UMKM. Transformasi digital menjadi upaya untuk mempromosikan produk UMKM agar dikenal masyarakat hingga pasar internasional. Zulkifli juga menandaskan, pemerintah terus memberi dukungan agar UMKM dapat berkembang.

“Pemerintah hadir, tidak tawar-menawar, dan mendukung penuh agar UMKM dapat berkembang,” kata Zulhas.

Adapun Ryan Manafe, CEO & Co-Founder Dagangan, menjelaskan, inspirasi mendirikan platform ini saat berinteraksi dengan pedagang kecil sewaktu ia bersekolah dahulu di Kota Magelang.

"Pedagang kecil ini suatu kali kehabisan barang dari penyuplai karena ia terlambat mengambil karena kakinya sakit. Untuk itu, kami terinspirasi membantu UMKM untuk mendapat barang suplai secara mudah, murah, dan dapat diantar," ujarnya.

Langkah membantu jutaan UMKM ini merupakan dukungan Dagangan dari program serupa yang telah dilakukan Kementerian Perdagangan dan Kadin. "Kami tidak berjalan sendi. Kolaborasi ini pasti memberi dampak, termasuk 2000 pengguna apliasi kami di Yogyakarta dan 30 ribu di berbagai daerah di Pulau Jawa," kata dia.

Mengacu data Euromonitor, pada 2021, dari 3,61 juta ritel di Indonesia 3,57 juta di antaranya berbentuk toko atau warung tradisional, sehingga menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional.

Namun, akses pembiayaan menjadi kendala.Di acara ini, Dagangan memberikan akses pembiayaan modal warung melalui kredit usaha mikro, juga edukasi pengelolaan dan penataan warung. Melalui Program WiraDana, Dagangan bersama mitra perbankan dan fintech akan menyalurkan modal usaha kepada 1.200 pemilik warung tradisional dengan total pembiayaan senilai Rp12 miliar.

Kegiatan ini sekaligus mensosialisasikan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Bupati Sleman, Kustini, menyampaikan, saat ini tercatat 109.637 unit UMKM di Sleman. Sebagai upaya mendorong transformasi digital UMKM di Sleman, Pemkab berupaya memenuhi kebutuhan konsumen melalui platform digital.

“Upaya mendorong pemberdayaan UMKM juga kami lakukan dengan kemudahan dalam pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM. Kami menyadari bahwa NIB menjadi kebutuhan mutlak legalitas usaha dalam memajukan UMKM,” kata Kustini.

Upaya lain adalah menyediakan platform digital "Sistem Perizinan Online Sleman" (Sinom) yang dilengkapi berbagai layanan pengurusan perizinan termasuk pengurusan NIB. Di samping itu, ada program Mas Kliwon (Melayani OSS Keliling Kapanewon) serta Sambang Sambung NIB.

“Dengan inovasi-inovasi tersebut, kami berharap masyarakat khususnya UMKM dapat mengurus keperluan izin usahanya dengan mudah dan efisien,” jelas Kustini.

 

44