Semarang, Gatra.com - Masyarakat Kota Semarang didorong untuk berani melapor jika menjadi korban kekerasan maupun pelecehan seksual.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta masyarakat untuk bisa memanfaatkan pelayanan publik untuk mengadu ketika mengalami kekerasan seksual, atau sejenisnya.
Mbak Ita - sapaan akrabnya mengatakan, Pemkot Semarang telah bekerja sama dengan Polrestabes Semarang membuat pelayanan digital yang disebut Kentongan Digital. Fitur ini berada di dalam aplikasi Libas inisiasi dari Polrestabes Semarang.
Inovasi ini disediakan untuk warga Kota Semarang yang membutuhkan pelayanan kepolisian. Selain itu, di dalam aplikasi masyarakat juga bisa meminta pertolongan darurat.
“Apabila ada orang tua atau anak yang mengalami kekerasan seksual bisa menyalakan alarm ke kepolisian lewat aplikasi Kentongan Digital," kata Mbak Ita lewat keterangannya, Minggu (5/11/2023).
“Kasus kekerasan seksual ini semakin marak terjadi, dan pelaku juga banyak dari sekitar korban. Kita tak bosan-bosannya untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar," jelasnya.
Menurut Mbak Ita, selain mencegah terjadinya kekerasan seksual, bullying di lingkungan pendidikan juga perlu diperhatikan.
Dirinya pun juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang dan Pondok Pesantren (Ponpes) untuk gencar melakukan sosialisasi serta edukasi terhadap siswanya terkait kekerasan seksual dan lainnya.
"Kalau di rumah kekerasan seksual, di sekolah ada bullying, ini tidak bisa dipisahkan. Saya sudah bicara Disdik membuat program dari RDRM (Rumah Duta Revolusi Mental) melakukan edukasi dan sosialisasi," ucapnya.
"Tidak hanya Disdik tapi DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak) juga. Ini semua untuk kebaikan dan masa depan anak serta perempuan,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, Aplikasi Libas termonitor langsung di Command Center Mapolrestabes Semarang secara 24 jam.
Ia menambahkan, masyarakat yang sudah mendownload aplikasi Libas berarti sudah membantu kepolisian dalam mendapatkan informasi terkait kejadian di Kota Semarang.
Selain itu, dalam Command Center juga bisa memantau wilayah lainnya karena terintegrasi belasan ribu CCTV di Kota Semarang.
“Command Center juga tersambung dengan 11 ribu CCTV Kota Semarang. Sudah kita cluster terpantau melalui CCTV. Setiap RT terwakili satu mengintegrasikan kentongan digital,” pungkasnya.