Batam, Gatra.com - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,33 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono mengatakan, secara tahun kalender inflasi gabungan dua kota di Kepri tercatat sebesar 1,54 persen year-to-date (ytd). Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,37 persen (mtm) dan 0,07 persen (mtm).

"Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 2,46% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional 3,0±1 persen," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/11).

Suryono menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau terutama didorong oleh kelompok transportasi.

"Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni tarif angkutan udara yang meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan dan bensin seiring dengan penyesuaian harga BBM non subsidi," terangnya.

Suryono menjelaskan, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau seperti harga beras, daging ayam ras, dan cabai rawit, serta kelompok perawatan pribadi, dan jasa lainnya yaitu harga emas perhiasan. Komoditas telur ayam ras, bayam, wortel, minyak goreng, dan kentang mencatatkan penurunan harga.

Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepulauan Riau dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Pada Oktober 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di tiga Kabupaten/Kota.

"Operasi tersebut, disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID serta sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk memastikan kelancaran distribusi barang, ketersediaan pasokan, dan kewajaran harga pangan," ujarnya.

TPID bertekad terus mengantisipasi tekanan inflasi yang meningkat dengan memperkuat GNPIP. Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah di berbagai daerah.