Jakarta, Gatra.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut hadir dalam Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu, (5/11). Dalam kesempatan itu ia menyerukan gerakan rakyat dan menyampaikan sejumlah tuntutan dan ajakan.
"Kita ingin seluruh dunia melihat bahwa dari negeri paling timur dikirimkan fajar kebangkitan Palestina," ujar Anies dalam pidatonya.
Menurut politisi kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu, masyarakat Indonesia bisa merasakan derita yang sama seperti yang dirasakan rakyat Gaza dalam kurun waktu hampir sebulan terakhir.
Seperti diketahui, agresi militer Israel masih berlanjut hingga saat ini.
"Kita merasakan Gaza yang merintih 30 hari. Tangisnya menggema melampau hitungan kilometer jauhnya sampai ke rumah-rumah kita, menyaksikan ibu-ibu yang harus menguburkan anaknya," kata Anies.
Diketahui, hingga saat ini sudah ada sekitar 9.500 korban jiwa di Palestina. Lebih dari setengah korban itu adalah anak-anak dan perempuan. Rinciannya, 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.
Anies mengatakan Indonesia harus terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Pasalnya, kata dia, Indonesia juga pernah merasakan penderitaan yang sama di bawah penjajahan Belanda dan Jepang.
"Penderitaan itu betul-betul membuat kita terkoyak," katanya.
Anies menyampaikan beberapa desakan dan ajakan. Pertama, ia berharap blokade di Gaza dibuka. "Biarkan bantuan masuk. Biarkan rakyat di Gaza mendapatkan yang mereka butuhkan," katanya.
Anies juga berpesan kepada para pemegang wewenang agar berupaya melakukan blokade diplomasi dengan Israel. "Menuntut gencatan senjata, dan meminta pertanggungjawaban mereka," ujarnya.
Dengan Aksi Bela Palestina ini, Indonesia akhirnya menunjukan dukungannya kepada Palestina meski harus menunggu sampai hampir satu bulan sejak serangan balasan Israel dimulai, di pekan pertama Oktober lalu. Indonesia mengikuti sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah yang rakyatnya turun ke jalan untuk menghentikan genosida Israel kepada rakyat Palestina.