Magelang, Gatra.com - Provinsi DKI Jakarta tampil sebagai juara umum Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) ke-XI yang berlangsung di Kota Magelang. Kontingen DKI Jakarta pun berhak memboyong Piala Bergilir Presiden Republik Indonesia.
Penyerahan piala bergilir tersebut dilakukan pada acara penutupan STG ke-XI di Kota Magelang, Sabtu (4/11) malam. Piala diserahkan oleh Dirjen Bimas Buddha Supriyadi didampingi Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) David Herman Jaya kepada pimpinan kontingen Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: STG Ajang Efektif bagi Umat Buddha Perdalam Esensi Tripitaka
Supriyadi menyampaikan selamat kepada para pemenang yang telah berhasil meraih juara. Bagi yang belum menang, dirinya berharap dapat lebih meningkatkan kemampuannya agar pada penyelenggaraan STG ke depan dapat meraih prestasi yang lebih gemilang.
“Kepada seluruh peserta saya berpesan kita datang ke sini memang untuk sebuah sayembara, tetapi jangan lupakan tentang persahabatan, siapapun yang kemarin dihadapi dalam perlombaan bukanya musuh yang harus dihabisi tetapi mungkin akan menjadi sahabat di masa depan untuk berkolaborasi,” ujarnya.
Supriyadi mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pelaksanaan STG ke-XI dapat terlaksana dengan tertib, baik, lancar dan sukses.
Swayamvara Tripitaka Gatha, jelasnya, terus akan dilaksanakan secara berkesinambungan di waktu mendatang. Sebab STG adalah ajang strategis bagi umat Buddha untuk meningkatkan kualitas penghayatan agama.
Menurutnya ada satu hal yang membanggakan dalam penyelenggaraan STG ke-XI. Yakni meski umat Buddha di Tanah Air jumlahnya kecil namum tetap mampu melaksanakan kegiatan yang berskala nasional.
“Kita patut bersyukur dan bangga bahwa agama telah mampu menjadi katup pengaman dalam proses pembangunan bangsa kita di mana lewat pendekatan agama segala sesuatu persoalan bangsa yang sangat sulit akan dapat diselesaikan dengan baik dan damai. Nilai luhur agama telah mampu menjadi jiwa dari setiap langkah pembangunan bangsa,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Supriyadi juga menyampaikan tiga pesan kepada para kontingen. Pertama pembinaan mental spiritual harus benar benar sampai pada kedalaman ajaran tidak hanya pada bentuk doktrinasi apalagi dijadikan sebagai dalih pembenaran sebagai bentuk untuk mencapai tujuan tertentu.
Baca Juga: Menag: Teruslah Jadi Inspirasi bagi Generasi Muda Indonesia
“Kita akan menghadapi masa-masa peralihan kepemimpinan karenanya pada seluruh umat Buddha, Saya berharap keyakinan yang kita miliki jangan untuk disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik,” harap Dirjen.
Kedua, lanjut Supriyadi, para pemuka diharapkan terus konsisten dan konsekuen dengan jabatan terhormat yang disandangnya agar tidak mengurangi sikap keteladanan yang melekat pada jabatan tersebut.
Ketiga, Dirjen berharap agar semuanya dapat mengaktualisasikan pembinaan keagamaan seiring dengan perkembangan zaman utamanya bagi generasi muda yang penuh dinamika dan senang kepada hal-hal yang baru.