Jakarta, Gatra.com – Capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (4/10) yang disiarkan langsung melalui akun YouTube ICMI TV.
Salah satu visi misi mereka di antaranya cara untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Kedua capres menawarkan gagasan yang berbeda untuk mengatasi persoalan tersebut.
Adapun Prabowo memilih memakai penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sedangkan Ganjar memilih membangun sumber daya manusia (SDM) dengan pendidikan.
Ganjar menjelaskan, kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan cara instan. Pemberian bantuan langsung tunai pada masyarakat dirasa tak cukup bisa menyelesaikan persoalan.
“Suatu ketika saya menganalisis, kenapa kemiskinan kok tinggi. Tapi politik kita karitatif. Pemberian charity, BLT, dan tidak menyelesaikan karena data kita kacau,” ujarnya.
Atas dasar itu, Ganjar mencari solusi lain untuk menyelesaikan kemiskinan ini. Ia menemukan formula yang efektif melalui jalur pendidikan. “Ini bukan omong kosong, karena saya sudah punya pengalaman bagus soal itu,” ujarnya.
Ia lantas menyampaikan bukti dari formula tersebut, yakni dengan mendirikan ?SMKN Jateng, sekolah boarding yang khusus untuk anak miskin. Ternyata, anak-anak yang sekolah di sana bisa mendapat pendidikan dan bekerja di banyak perusahaan besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Lulusan dari SMKN tersebut ada yang bekerja di Jepang hingga bisa membayar utang keluarga, membangun rumah, dan berbagai peningkatan ekonomi lainnya. Ini membuatnya terharu karena dapat memutus mata rantai kemiskinan.
“Artinya, dengan pendidikan kita bisa menyelesaikan problem kemiskinan. Untuk itu, salah satu program kerja saya yang menjadi prioritas ke depan adalah satu keluarga miskin satu sarjana,” ujarnya.
Adapun Prabowo ketika ditanya bagaimana untuk mentasi kemiskinan, menjelaskan, akan melanjutkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) yang telah dilakukan pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi) melalui banyak program.
“Kita punya satu cara program, kiat yang sudah dilaksanakan pemerintah Jokowi dan SBY. Banyak program bantuan langsung tunai yang diberikan pada orang yang lemah,” ujarnya.
Ia bertekad untuk melanjutkan dan meningkatkan program tersebut. Pihaknya akan mendata semua masyarakat miskin mulai dari tingkatan terbawah, yakni RT, RW hingga ke tingkat atas.
“Kita nanti harus membuat semacam cash direc transfer, jangan lewat terlalu banyak tangan, langsung pada sasaran untuk kita segera mengatasi kemiskinan,” ujarnya.