Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 95 bangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat gempa yang melanda sejumlah wilayah provinsi tersebut, pada Kamis (2/11) dini hari kemarin. Adapun, kerusakan itu ditemukan di tiga wilayah terdampak gempa, yakni Kabupaten Kupang, Kota Kupang, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Merujuk data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 68 bangunan di Kabupaten Kupang yang mengalami kerusakan. Angka tersebut dapat dirinci dengan 40 unit rumah warga, 8 unit fasilitas umum, 19 unit gedung pemerintahan dan 1 unit asrama panti asuhan.
Sementara itu, di Kota Kupang, tercatat ada 20 unit rumah warga, 4 unit gedung perkantoran, 1 unit toko swalayan dan 1 unit hotel, yang mengalami kerusakan. Selain itu, 1 sarana pendidikan di Kabupaten TTS juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat bencana alam itu.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, dikutip pada Jumat (3/11).
Saat ini, BNPB dan tim gabungan yang berada di lokasi terdampak masih terus melakukan upaya penanganan. Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Kupang dan BPBD Kabupaten Kupang pun tengah melakukan kaji cepat dampak bencana gempa bumi pada lokasi-lokasi terdampak.
Di samping itu, saat ini Sekretaris BPBD Kabupaten TTS bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten TTS melakukan kaji cepat. BPBD pun tengah berkoordinasi dengan TNI/POLRI untuk melakukan pendataan dampak kejadian gempa bumi.
"Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana di NTT dan juga Kota Kupang yang bahu-membahu melakukan pendataaan situasi kejadian gempa," ucap Muhari.