Jakarta, Gatra.com - PT RMK Energy Tbk (RMKE), perusahaan penyedia jasa logistik batu bara berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023. Nilai tersebut turun sebesar 3,4% yoy dibanding pada periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp1,90 triliun.
“Pendapatan kami menjadi Rp1,8 triliun, memang mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena terdapat normalisasi harga batu bara,” ungkap Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra dalam public expose Q3, Kamis (2/11).
Vincent menjelaskan, dari segmen pendapatan RMKE ditopang oleh penjualan batu bara dan jasa batu bara. Di mana, penjualan batu bara berkontribusi sebesar 66,3%, dan jasa batu bara sebear 33,7% dari pendapatan perseroan.
Lebih rinci, dari sisi Laba kotor segmen jasa batu bara meningkat 131,5% yoy menjadi Rp258,6 miliar. Di mana masing-masing disumbang oleh penjualan batu bara sebesar 40,5% dan Jasa batu bara 59,5%. Marjin laba kotor dari penjualan batu bara sebesar 14,4% dan Jasa batu bara sebesar 41,7%. Sehingga tercatat laba bersih perseroan sebesar Rp285,2 miliar pada semester III-2023.
Kemudian, dari sisi Ekuitas perseroan meningkat sebesar 21,1% yoy menjadi Rp1,4 triliun. Namun, utang perseroan juga meningkat 26,9% yoy menjadi Rp275,5 miliar.
Dalam kesempatan itu, Vincent mengatakan bahwa Perseroan optimis dapat mencapai target pendapatan perusahaan pada 2023 yaitu sebesat Rp3,2 triliun dan laba bersih Rp558,6 miliar.
Ia mengakui bahwa, terkoreksinya harga komoditas batu bara cukup mempengaruhi dari segmen penjualan batu bara. Karena hal tersebut, perseroan saat ini tengah mengoptimalkan unit bisnis jasa angkut batu bara.
“Dari target sendiri kami cukup optimis, kami dapat minimal mendekati target kami tahun ini,” pungkasnya.