Teheran, Gatra.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mendesak negara-negara Muslim untuk menerapkan embargo minyak dan pangan terhadap Israel guna menghentikan serangan militer Zionis di Gaza.
Dalam pidatonya di hadapan ribuan mahasiswa di Teheran, Khameni menegaskan perlunya negara-negara Muslim mengambil tindakan segera atas bencana kemanusian yang tengah berlangsung di Gaza.
"Apa yang harus negara-negara Muslim tekankan adalah penghentian kejahatan di Gaza, " tegasnya dilansir dari Kantor Berita Iran, IRNA, Kamis (2/11).
Khamenei mengimbau negara-negara Muslim harus mengambil sikap tegas atas kejahatan kemanusian yang dilakukan Israel.
“Hentikan ekspor minyak dan pangan kepada Rezim Zionis," ujarnya.
Khameni menyebut Israel tengah dalam kondisi kegamangan di tengah aksi kejahatan kemanusiaan yang dilancarkan di Gaza telah memantik kecaman dan aksi demonstrasi besar-besaran, tak hanya di negara Muslim, namun juga di Amerika Serikat dan juga negara-negara Eropa.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, juga telah menyampaikan seruan serupa. Ia meminta negara Muslim memberlakulan embargo minyak secara total terhadap Israel.
Sebagai produsen minyak terbesar kedelapan di dunia, Iran berpotensi memblokir Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Rute ini digunakan untuk mengangkut sekitar sepertiga pengiriman minyak dunia melalui laut.
Pekan lalu, Majlis Al-Nuwaab atau Parlemen Libya yang berbasis di kota Tobruk yang dikendalikan oleh Jenderal Khalifa Haftar, meminta pemerintah untuk memberhentikan ekspor gas dan minyak bagi negara-negara yang mendukung kejahatan Israel. Di samping itu, Parlemen Libya juga meminta pengusiran duta besar dan diplomat Israel dari negara itu.
Perlu diketahui, pemerintahan yang berbasis di Tobruk tak mewakili seluruh wilayah Libya, lantaran ada pemerintahan tandingannya yang berbasis di Tripoli.
Sementara Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani telah memperingatkan suplai minyak dari Timur Tengah ke pasar dunia berpotensi akan terganggu jika negara lain bergabung dalam konflik antara Hamas dan Israel.
Kembali ke tahun 1973, aksi embargo minyak pernah dilakukan negara-negara Arab sebagai respons dari dukungan Amerika Serikat dan Barat yang mendukung Israel dalam perang Yom Kippur. Aksi tersebut memicu krisis yang serius pada ekonomi AS dan Eropa.