Home Ekonomi Banten Tawarkan Peluang Pariwisata dan Investasi Industri Hijau

Banten Tawarkan Peluang Pariwisata dan Investasi Industri Hijau

Jakarta, Gatra.com – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgojanti, mengatakan, pihaknya terus menawarkan peluang pariwisata dan investasi industri hijau di Banten.

Virgoti dalam keterangan pers, Rabu (1/11), menyampaikan, untuk peluang sektor pariwisata di Banten, pihaknya membahasnya dalam Banten Business Forum & Investment Awards Tahun 2023 dengan tema Invest for a Sustainable Future baru-baru ini.

Ia mengungkapkan, salah satu peluang investasi yang terbuka lebar di Banten adalah sektor pariwisata, salah satunya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Kabupaten yang dikenal dengan julukan Sunset of Java telah banyak dilirik oleh para investor, sebut saja pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

General Manager Tanjung Lesung Resort, Widi Widiasmanto, mengatakan, saat ini sudah ada beberapa investor yang sudah berinvestasi. Sementara pembangunan KEK Tanjung Lesung baru mencapai 30 persen.

KEK Tanjung Lesung memiliki luas area 1.500 hektare dengan potensi pariwisata yang beragam, antara lain keindahan alam pantai, keragaman flora dan fauna, serta kekayaan budaya yang eksotis.

“Sudah ada beberapa pengusaha yang berinvestasi di KEK Tanjung Lesung. Kawasan ini sangat strategis, sebab dekat dengan atraksi wisata lainnya, seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau, serta wisata kepulauan yang menarik untuk wisatawan,” ujar Widi.

Sama dengan sektor pariwisata, industri hijau di Banten juga terus berkembang. Pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang seksi III juga telah mendorong rencana pengembangan kawasan industri di masa depan. Saat ini, Pemkab Pandeglang telah memproyeksikan pengembangan industri hijau di lima kecamatan.

Langkah tersebut dilakukan demi mendukung terbukanya peluang investasi seiring adanya rencana pembangunan Kecamatan Pagelaran, Sukaresmi, Bojong, Cibitung, dan Cikeusik. Lima wilayah ini diketahui akan dilewati jalan tol tersebut yang bisa memangkas perjalanan dari Serang hingga ke Pandeglang.

Selain wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak juga menyuguhkan peluang dan potensi besar di bidang pariwisata dan kawasan industri hijau. Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan, Kabupaten Lebak memiliki potensi yang besar untuk pengembangan industri hijau, termasuk potensi perkebunan, perikanan, dan proyek strategis nasional Kota Baru Maja, Bendungan Karian, dan pembangunan Commuterline.

Selain itu, lanjut Iti, Lebak juga memiliki potensi pariwisata yang besar, seperti Geopark Bayah Dome. "Kami menawarkan investasi industri hijau yang berwawasan lingkungan. Lebak menjadi kawasan strategis di mana kami memiliki potensi pengembangan kawasan peruntukan industri sekitar tiga ribu hektare," kata Iti.

Virgo menambahkan, Banten sebagai daerah tujuan investasi dan menempati 5 besar sebagai tujuan investasi secara nasional, terus menggenjot berbagai sektor investasi Terlebih lagi, target investasi yang ditetapkan pemerintah daerah sebesar Rp60 triliun dan Pemerintah Pusat sebesar Rp80 triliun pada tahun 2023.

Capaian keberhasilan investasi di Banten dapat dilihat dari perkembangan realisasi investasi sebagaimana rilis Kementerian Investasi/Kepala BKPM. Realisas investasi PMA dan PMDN triwulan III tahun 2023 Provinsi Banten senilai Rp28 triliun.

Ia menjelaskan, secara YoY, terjadi peningkatan sebesar 17,74% dibanding periode yang sama ditahun lalu dan menyerap tenaga kerja domestik sebanyak 38.291 orang. Secara komulatif periode Januari-September 2023, di wilayah Banten telah tertanam investasi sebesar Rp78,64 triliun, atau 131% dari target daerah, dan 98,05% dari target pemerintah untuk Banten, menyerap total tenaga kerja domestik sebanyak 94.955 orang.

Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan, penanaman modal atau investasi diperlukan untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah serta mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

“Penanaman modal di daerah sangat kita perlukan dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah, kita perlu menciptakan yang kondusif, promotif, kepastian hukum, keadilan dan tetap memperhatikan kepentingan daerah,” katanya.

Al menambahkan, investasi di Provinsi Banten tersebar investasi paling tinggi di wilayah Utara WKP 1 dan WKP 2, dan investasi tertinggi pada sektor industri kimia, farmasi, perumahan, sektor gas, air, dan listrik.

“Harus progresif dengan perkembangan yang terus meningkat di Provinsi Banten, kita lakukan layanan secara optimal, kemudahan usaha, agar pencapaian efektif, efisien, akuntabel, dan transparan,” katanya.

308