Jakarta, Gatra.com – EVP Human Capital dan Operasi PNM, Sasono Hantarto, mengatakan, pihaknya memberikan edukasi dan membantu agar 1.500 ibupreneur nasabah PNM Mekaar di Jawa Timur (Jatim) memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sasono dalam keterangan pers, Rabu (1/11), menyampaikan, pihaknya baru-baru ini menggelar edukasi dan pelatihan bagi nasabah PNM Mekaar di tiga lokasi, yakni Hall Kampung Coklat, Blitar; Gedung Balai Serbaguna Kelurahan Pakunden, Kediri; dan Gedung Brata, Tulungagung.
“Nasabah merupakan masyarakat prasejahtera, sehingga perolehan NIB-pun membutuhkan bimbingan dan edukasi, mulai dari pentingnya izin usaha hingga bagaimana cara mendapatkannya,” ujar Sasono.
Ia menjelaskan, secara garis besar kegiatan tersebut adalah memberikan pemahaman akan pentingnya perizinan usaha bagi para pelaku UMKM, terutama ibu nasabah. Walaupun plafond pinjaman awal dimulai dari Rp2 juta, banyak nasabah yang seiring usahanya berkembang meningkatkan pinjaman hingga di atas Rp5 juta. Nasabah ini yang menjadi fokus dari pelatihan kali ini. Hal ini dikarenakan semakin tinggi urgensinya dalam memiliki izin nasabah.
Seperti kita tahu, lanjut dia, seluruh nasabah PNM Mekaar adalah kaum perempuan sehingga sering disebut dengan ibupreneur. Mereka merupakan sasaran dari pemberian pembiayaan untuk membentuk sikap dan jiwa entrepeneur.
Ia menyampaikan, pelatihan tersebut dimulai dari sesi pameran lalu diskusi. Nasabah secara interaktif menanyakan kendala mereka dalam perizinan usaha kepada para narasumber. Tidak hanya itu, produk-produk mereka juga dipamerkan dalam giat tersebut. Ini semakin terbukanya akses dalam mengenal produk nasabah lain di wilayah Jatim.
Sasono menyampaikan, PNM menargetkan 1 juta nasabah PNM dapat memiliki NIB pada akhir 2023. Hingga akhir Oktober lalu, PNM sudah berhasil mendampingi 645.094 nasabah atau 64% dari target dalam memperoleh NIB. Hal ini menjadi komitmen yang akan terus dijalani hingga para ibu nasabah dapat terus memiliki usaha yang layak dan naik kelas.
PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, disamping memberikan pembiayaan, PNM juga memberikan pelatihan dan pendampingan mendapatkan izin usaha.
PNM optimistis dengan 14,8 juta nasabahnya yang tadinya unbankable tidak hanya menjadi bankable, tetapi mendapatkan 3 modal utama yang selalu dijalani PNM, yakni finansial, sosial, dan intelektual. Ketiga jenis modal ini diberikan secara berkesinambungan oleh PNM kepada semua nasabahnya.
“Kami tidak tutup mata bahwa masyarakat seperti nasabah kami memerlukan pendampingan agar bisa mengejar kesenjangan dalam bersaing di ketatnya persaingan pasar,” ujar Razaq Manan Ahmad, EVP Pengembangan Bisnis dan Jasa Manajemen PNM.