Gaza, Gatra.com - Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa sudah 8.796 orang telah terbunuh sejak perang dengan Israel meletus pada tanggal 7 Oktober.
AFP, Rabu (1/11) melaporkan, korban tewas termasuk 3.648 anak-anak sementara 22.219 orang terluka.
Kolombia menarik duta besarnya untuk Israel
“Kolombia telah menarik duta besarnya untuk Israel atas perang yang terjadi di Gaza, kata Presiden Gustavo Petro dalam pesan di X pada hari Selasa, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Saya telah memutuskan untuk memanggil kembali duta besar kami untuk Israel. Jika Israel tidak menghentikan pembantaian rakyat Palestina, kita tidak bisa tinggal diam,” katanya.
Chile tarik duta besarnya untuk Israel atas serangan di Gaza
Sama seperti Kolombia, Pemerintah Chile juga memanggil duta besarnya untuk Israel untuk berkonsultasi pada hari Selasa, setelah apa yang digambarkannya sebagai pelanggaran Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional, yang berasal dari serangan militer baru-baru ini di Jalur Gaza.
“Chile mengutuk keras dan mengamati dengan penuh keprihatinan... operasi militer ini,” kata Kementerian Luar Negeri Chile dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
Chile mengatakan operasi Israel sama dengan “hukuman kolektif” terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza.
Pernyataan tersebut juga menyerukan diakhirinya permusuhan, pembebasan sandera yang ditahan oleh militan Hamas, dan mengizinkan transit bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2 juta jiwa.
Sebelumnya pada hari ini, Kementerian Luar Negeri Chile mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa pihaknya mendorong solusi dua negara antara Israel dan wilayah Palestina.
Kritik Chile terhadap serangan Israel di Gaza menyusul tindakan negara tetangganya, Bolivia, yang memutuskan hubungan dengan Israel pada hari Selasa, dengan alasan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Yordania panggil duta besarnya untuk Israel
Menurut kantor berita negara, Kementerian luar negeri Yordania segera memanggil duta besar Yordania untuk Israel.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengatakan bahwa kembalinya duta besarnya di Tel Aviv dan duta besar Israel di Amman, adalah syarat bagi Israel untuk menghentikan perang di Gaza.