Home Ekonomi Witjaksono: Rapimnas 2023 Bersejarah karena BKNU Jatim Melebur ke SNNU

Witjaksono: Rapimnas 2023 Bersejarah karena BKNU Jatim Melebur ke SNNU

Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (PP SNNU), Witjaksono, mengatakan, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2023 PP SNNU merupakan hari besejarah karena Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama Jawa Timur (BKNU Jatim) melebur ke SNNU.

“Hal ini menandai bahwa persatuan organisasi kenelayanan di Nusantara menyiratkan sebuah pesan persatuan secara nasional. Jangan sampai pilihan politik memecah belah kita sebagai bangsa,” kata Witjaksono dalam konferensi pers usai Rapimnas di Jakarta, Rabu (1/11).

Lebih lanjut Witjaksono menyampaikan, ini sangat menggembirakan di awal Bulan Pahlawan dan masyarakat Indonesia menyadari akan pentingnya persatuan di tengah riuhnya suasana politik nasional, yakni menjelang Pemilu 2024.

Dalam Rapimnas ini, Witjaksono mengukuhkan Waketum PP SNNU, Pimpinan Wilayah SNNU Provinsi DKI Jakarta, serta Pimpinan Cabang SNNU Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara (Jakut).

"Alhamdulillah hari ini Prof. Mahmud Mustain dari ITS Surabaya secara resmi telah menjadi Waketum PP SNNU, juga PW SNNU DKI Jakarta serta PC SNNU Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Nelayan NU DKI dikomandoi oleh Gus Zainal sebagai ketua dan putra asli Kepulauan Seribu, Mas Ahmad Muntho'i sebagai sekretaris,” katanya.

Dalam Rapimnas ini, PP SNNU juga meresmikan sejumlah program beasiswa dan penyaluran kredit untuk UMKM di bidang perikanan. Ini merupakan suatu wujud dari perjuangan SNNU untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan dalam segala bidang.

“Hari ini kami meresmikan program beasiswa berupa seribu beasiswa sertifikasi manajemen SDM dan Manajemen risiko Bidang SDM dan Keuangan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dari 1 ribu tersebut, sebanyak 777 beasiswa di antaranya untuk sertifikasi pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) bagi masyarakat, khususnya anggota SNNU.

“SNNU juga meluncurkan program penyaluran sekitar 2 ribu program kredit usaha mikro untuk UMKM Bidang Perikanan, di mana per 1 UMKM bernilai Rp25 juta,” katanya.

Witjaksono mengungkapkan, program-program tersebut di atas merupakan hasil kerja sama SNNU dengan beberapa perusahaan swasta Tanah Air.

Secara khusus Witjaksono menyatakan bahwa mayoritas warga pesisir adalah Nahdliyin. Karenanya, ia berkomitmen untuk terus membela kepentingan nelayan, masyarakat pesisir, pelaku usaha, serta pekerja sektor perikanan dan kelautan.

"Meleburnya BKNU bersama SNNU adalah berkah yang sangat besar, di mana nelayan dan masyarakat pesisir didominasi oleh Nahdliyin, jumlahnya sekitar 60 juta jiwa,” ujarnya.

Menurut dia, jumlah tersebut sangat besar dan SNNU akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan mereka, baik secara ekonomi, sosial maupun meningkatkan martabat hidup rakyat kecil.

247