Jakarta, Gatra.com – Siti Atikoh Supriyanti bersama sang suami, Ganjar Pranowo menghadiri Haul ke-35, KH. Muhammad Hisyam Abdul Karim atau Mbah Hisyam. Mbah Hisyam adalah kakek dari Siti Atikoh.
Atikoh menghadiri haul sang kakek di Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah, Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Senin (30/10).
Atikoh dalam keterangan tertulis menyampaikan, mengenang almarhum yang merupakan sosok ulama, pejuang kemerdekaan, dan pendiri Ponpes Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah.
Atikoh bersyukur karena banyak yang mendoakan Mbah Hisyam. Ia juga menyakini ilmu yang telah diajarkan Mbah Hisyam dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Alhamdulilah banyak sekali yang mendoakan. Insyaallah ilmu yang diberikan Mbah bisa bermanfaat bagi masyarakat, bisa terus menerus juga, karena Mbah juga sudah banyak sekali murid-muridnya yang punya pesantren juga,” katanya.
Menurutnya, insyaallah itu merupakan amal yang tidak akan putus bagi almarhum atas perannya memberikan pendidikan karakter, pendidikan agama, dan nasionalisme untuk masyarakat.
Atikoh juga mengungkapkan bahwa Mbah Hisyam memiliki pengetahuan yang luar biasa dalam ilmu agama, termasuk dalam bidang ilmu falak, yang memberikan pengaruh positif terhadap banyak orang, termasuk dalam hal pembelajaran matematika dan ilmu-ilmu lainnya. Keberadaan Mbah Hisyam menjadi kenangan yang sangat berharga bagi Atikoh.
“Mbah Hisyam merupakan sosok yang luar biasa dari sisi keilmuan kalau Mbah itu ahli falak, jadi itu mungkin yang menyebabkan kami juga akhirnya seneng matematika dan sebagainya,” ujar dia.
“Secara genetika karena banyak itung-itungan, kemudian selain ilmu agama, kitab-kitab, itu Mbah juga sangat cerdas dari sisi pelajaran kimia, fisika. Jadi itu nostalgia yang sangat luar biasa, selain ilmu agama," ungkap Atikoh mengenah almarhum.
Atikoh disapa oleh ribuan masyarakat yang hadir dalam Haul Mbah Hisyam. Mereka menyalami dan melayani swafoto dari sejumlah warga. Atikoh mengatakan, ini juga temu kangen bersama masyarakat. Sebab, ia besar di Purbalingga.
“Makasih ya. Salam kepada semuanya,” kata Atikoh sembari tak henti-hentinya melempar senyum dan bersalaman dengan sejumlah warga.
Adapun Mbah Hisyam adalah salah satu ulama di Indonesia yang tekun mempelajari Kitab al-Qurthumiah. Tidak hanya fokus pada ilmu-ilmu fikih dan tasawuf, namun dia juga dikenal sebagai seorang ulama ahli falak atau astronomi.
Mbah Hisyam lahir pada 8 Agustus 1909 di Purbalingga, Jawa Tengah. Mbah Hisyam Kalijaran juga memiliki keterkaitan yang erat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dia merupakan kakek dari Siti Atiqoh Supriyanti atau akrab disapa Ning Atiqoh, istri dari Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah. Mbah Hisyam dikenal sebagai ulama pejuang karena turut aktif dalam perjuangan kemerdekaan.