Purworejo, Gatra.com-Pembangunan lanjutan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang berada di sebelah utara Alun-alun Kutoarjo, sebentar lagi akan selesai. Bangunan dua lantai beserta taman dan lainnya itu menelan dana sekitar Rp3,9 miliar.

Kontraktor pembangunan Perpusda Purworejo, Manar Falaq dari CV Sapto Argo, Purworejo menjelaskan bahwa, kontrak pekerjaan akan habis pada Senin (06/11) mendatang. Ia menambahkan, sebelum batas waktu kontrak habis, pihaknya akan berupaya agar selesai dan diserahterimakan kepada pemilik proyek.

"Semoga ke depan dengan dibangunya fasilitas ruang baca di outdoor serta dibuat konsep cafe lengkap dengan gazeebo, akan menambah minat baca bagi para remaja khususnya, dan orang tua pada umum lainya. Suasana bangunan baru tentunya akan semakin nyaman dan membuat enjoy pengunjung," harap Manar, Senin (30/10).

Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo, Aspiyatun menjelaskan bahwa, pembangunan ini merupakan lanjutan gedung perpustakaan untuk layanan di Kutiarjo. Dengan program TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial), perpustakaan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensinya.

"Dibangun dua lantai. Lantai dua dipakai untuk gedung pertemuan dan pelatihan. Selama ini kalau ada legiatan kita memanfaatkan gedung utama tapi tidak muat. Alhamdulillah ada realisasi dari Pemda agar tidak perlu meminjam gedung. Kemudian lantai satunya kami gunakan untuk garasi mobil perpustakaan keliling, bisa juga dipinjam untuk kegiatan masyarakat, " kata Aspiyatun.

Aspiyatun melanjutkan, transformasi perpustakaan ada banyak hal, tidak hanya menjadi tempat membaca, ada literasi, kegiatan keterampilan dan lainnya. "Untuk kegiatan keterampilan ada pelatihan mengolah limbah plastik, merangkai mahar, mengukir sendal (jepit) dan lainnya tergantung permintaan desa. Kami tawarkan ke desa-desa, ada potensi apa yang bisa ditonjolkan, akan kami beri pelatihan," ungkapnya.

Gedung Perpusda Purworejo memiliki fasilitas musala, taman baca di bagian depan kiri, enam gazebo, fasilitas open theatre untuk menggali potensi anak-anak muda, wifi gratis (dari Dinkominfo), ruang transit, lampu spot light dan genset.

Sejak gedung perpustakaan daerah diresmikan pada akhir Februari 2022 lalu, kunjungan meningkat. "Sehari rata-rata bisa 100 orang berkunjung," kata Aspiyatun.

Bahkan, saat ini, sudah banyak masyarakat yang 'booking' agar bisa menggunakan atau tampil di open theatre. "Banyak juga yang minta didatangi oleh petugas perpustakaan keliling, kami siap, tapi harus antri,' tututnya.

Koleksi buku di Perpusda Purworejo saat ini berjumlah kurang lebih 29.000 buku. Perpusda juga sedang mengajukan pengadaan buku dengan huruf braille dan kursi roda.

"Kami berkomitmen akan memberikan layanan dan fasilitas terbaik, harapannya agar literasi masyarakat meningkat sehingga SDM mereka pun meningkat. Manfaatkan benar-benar perpustakaan ini untuk meningkatkan kreativitas dan cara berpikir," pungkas Aspiyatun.