Jakarta, Gatra.com - Pelayanan pendidikan tinggi dituntut untuk terus bisa menjadi profesionalitas dan integritas didalamnya. Oleh karenanya, Kemendikbudristek mendorong pemunculan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, Nizam menyebut, memastikan layanan pendidikan tinggi di tanah air terbebas dari praktik koruptif merupakan salah satu fokus utama pihaknya.
"Menegakkan integritas itu kita perlu membangun sistem. Yang pasti, kita mesti menegakkan layanan bersih dari korupsi," papar Nizam saat ditemui di Jakarta, Jumat (27/10).
Salah satu yang menjadi strategi, adalah memulai sistem digitalisasi pada setiap layanan pendidikan tinggi. Karena selama ini, ungkap Nizam, banyak praktik koruptif yang terjadi dilakukan secara tatap muka. Misalnya, banyak praktik titipan amplop yang ditemukan di dalamnya.
"Dengan digitalisasi, pencegahan perilaku tersebut makin maksimal. Ini upaya kita semua untuk bersih dari segala macam praktik korupsi," ujar dia.
Upaya pencegahan pun akan ditanamkan di perguruan tinggi mulai dari mahasiswa dosen, hingga seluruh masyarakat kampus. Ia memastikan pengawasan pun akan makin diperketat. Kampus akan didorong mengedepankan transparansi, dalam tata kelola layanan mereka kedepan.
"Yang harus kita jaga dan cegah mulai dari perilaku kecil hingga praktik layanan seperti. Karena pendidikan tinggi dari awal masuk sampai sarjana harus mengedepankan integritas," ucap dia