Yordania, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengatakan bahwa hasil dari serangan darat Israel di Jalur Gaza akan menjadi “bencana kemanusiaan yang sangat besar.”
“Israel baru saja melancarkan perang darat di Gaza. Dampaknya akan menjadi bencana kemanusiaan dengan proporsi yang sangat besar di tahun-tahun mendatang,” kata Safadi dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, pada Jumat (27/10).
“Memilih menentang resolusi Majelis Umum PBB Arab berarti menyetujui perang yang tidak masuk akal ini, pembunuhan yang tidak masuk akal ini,” tambahnya.
“Jutaan orang akan menyaksikan setiap pemungutan suara. Sejarah akan menilai,” tambahnya, dikutip Al-arabiya, Jumat (27/10).
“Pasukan udara dan darat Israel meningkatkan operasi di Jalur Gaza, kata kepala juru bicara militer Israel pada hari Jumat, di tengah laporan pemboman besar-besaran di wilayah kantong yang terkepung, di mana layanan internet dan telepon seluler terputus.
Pasukan Israel telah berkumpul di luar Gaza, di mana Israel telah melakukan kampanye pemboman udara yang intens sejak serangan mematikan pada 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok militan Palestina Hamas.
Pemerintah Hamas mengatakan Israel memutus komunikasi dan sebagian besar internet di Jalur Gaza, pada hari Jumat.
Kantor media pemerintah menuduh Israel mengambil tindakan tersebut untuk melakukan pembantaian, dengan serangan balasan berdarah dari udara, darat dan laut.
Korban tewas di Gaza mencapai 7.400 orang, lebih dari 20.500 orang terluka
Setelah agresi genosida Israel yang menghancurkan rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 7.415 orang, dan lebih dari 20.500 orang terluka.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam pembaruan update Jumat tadi malam.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah kematian di Jalur Gaza telah mencapai 7.305, sementara jumlah korban tewas di Tepi Barat juga melonjak menjadi 110. Selain itu, kementerian mengatakan, 18.567 warga Palestina terluka di Gaza, dan 1.950 lainnya di Tepi Barat.
Menurut pernyataan tersebut, 70% korban di Gaza adalah anak-anak, wanita, dan orang tua, hal ini menyoroti dampak buruk dari agresi genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil.
Agresi Israel yang sedang berlangsung telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi penduduk Palestina khususnya di Jalur Gaza, dengan korban jiwa, terutama di kalangan anak-anak yang tidak bersalah dan petugas kesehatan, yang terus bertambah setiap saat.