Jakarta, Gatra.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada semester-I 2023 berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp183,9 triliun, atau naik sebesar 12,9% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022.
Adapun, laba bersih tersebut bersumber dari peningkatan Pendapatan Usaha BUMN paruh pertama tahun 2023 (1H-23) sebesar Rp1.389 triliun. Pendapatan tersebut naik 2,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Selain peningkatan kinerja, kontribusi BUMN terhadap perekonomian pun menunjukkan peningkatan. Di mana Belanja Modal (capex) BUMN pada paruh pertama 2023 mencapai Rp118,6 triliun. Nilai itu naik sebesar 47,3% jika dibandingkan dengan Semester I-2022 yang mencapai Rp80,55 triliun.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi, kinerja BUMN juga terus meningkat secara signifikan," kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangan tertulis dikutip pada Jumat (27/10).
BUMN juga mencatatkan perolehan ekuitas seluruh BUMN sebesar Rp3.101 triliun pada tahun 2022. Nilai itu tumbuh 11,6% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2.778 triliun.
"Mayoritas BUMN juga sudah jauh meninggalkan zona dominasi utang dalam pengelolaan keuangannya, atau sehat. BUMN telah menurunkan tingkat utang dibanding investasi tertanam dari 36,2% pada tahun 2021, menjadi 34,9% pada tahun 2022," ungkap Erick.
Dari sisi lain, aset BUMN juga tercatat tumbuh dari Rp8.978 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp9.789 triliun pada tahun 2022.
"Sekarang, BUMN semakin sehat, tangguh, dan kompetitif. Di semester pertama tahun 2023 ini, aset kita Rp9.842 triliun naik 3,9% year on year, dan laba bersih Rp184 triliun, naik 13% yoy," kata Erick.
Erick optimis, BUMN mampu menyetorkan dividen Rp80,6 triliun. Angka ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2022) sebesar Rp80,2 triliun yang nantinya diharapkan dapat menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah Kementerian BUMN.
Sebelumnya, kinerja laba bersih BUMN pada tahun 2022, mencapai Rp309 triliun atau naik 147,8% dari 2021. Capaian tersebut merupakan capaian tertinggi di sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2022.
Pada tahun 2019, laba bersih BUMN tercatat sebesar Rp124,99 triliun, sedangkan di tahun 2020 menurun akibat pandemi Covid-19 menjadi sebesar Rp13,29 triliun. Tahun 2021, BUMN kembali bangkit seiring dengan mulai bangkitnya perekonomian Indonesia sehingga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp124,71 triliun.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2021 mencapai Rp2.292 triliun, lalu tumbuh menjadi Rp 2.916 triliun pada tahun 2022, atau naik 27,2% yoy.