Jakarta, Gatra.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menorehkan prestasi yang berhasil memecahkan rekor pencatatan saham perdana tertinggi sepanjang sejarah. Adapun, per Oktober 2023 sebanyak 68 perusahaan yang melantai di BEI melalui Initial Public Offering (IPO) dengan total dana himpunan sebesar Rp49,6 triliun.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, data tersebut bertambah per 25 Oktober 2023, BEI mencatatkan sebanyak 73 perusahaan yang juga berhasil IPO dengan total dana sebesar Rp53,1 triliun.
“Pada 6 Oktober 2023 BEI berhasil memecahkan rekor pencatatan saham perdana tertinggi sepanjang sejarah yaitu 68 pencatatan saham baru dengan total perolehan dana mencapai Rp49,6 triliun,” kata Iman dalam acara Capital Market Summit & Expo 2023, di Jakarta, Jumat (27/10).
Iman mengatakan, dari capaian tersebut membuat posisi BEI menjadi bursa dengan jumlah pencatatan saham perdana tertinggi di ASEAN sejak 2018.
“Capaian hingga kuartal III 2023 ini menjadikan BEI menduduki peringkat kelima dibandingkan dengan bursa global jika ditinjau dari jumlah perusahaan tercatat baru, serta peringkat tujuh jika ditinjau dari segi total dana yang telah dihimpun atau fund raise,” jelasnya.
Di sisi lain, Iman juga menjelaskan bahwa, dari sisi pasar modal saham BEI naik 8,4% year to date (ytd), mencapai anggka Rp10,288 triliun. Tak hanya itu, perkembangan pasar modal Indonesia juga tercermin pada IHSG per Oktober 2023 yang tumbuh 0,04% sejak awal 2023 berada di level 6.861,45.
“Kami juga berharap semakin banyak perusahaan yang mempercayakan pasar modal untuk mengakselerasi perusahaannya,” katanya.