Karanganyar, Gatra.com - Pengelola Kemuning Sky Hills di Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng, mengklaim bahwa wahana jembatan kaca miliknya paling aman. Selain berkonstruksi kuat, manajemen menanggung semua faktor risiko pengunjung.
"Sedang dibahas dengan tim advokat terkait asuransi pengunjung. Kita enggak meng-cover berdasarkan ringan, sedang atau berat. Tapi all risk," kata Pengelola Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills, Lesmono Widakdo, Kamis (26/10).
Tinjau ulang berbagai sisi dilakukan manajemen objek wisata di bawah naungan The Lawu Group itu usai insiden jembatan kaca pecah di Banyumas. Insiden itu mengakibatkan seorang wisatawan meninggal dunia akibat terjatuh dari ketinggian.
Lesmono mengatakan, lantai kaca Kemuning Sky Hilla berstandar kaca tempered dengan ketebalan tiga sentimeter yang tersertifikasi. Lebih tebal jika dibandingkan jembatan kaca Banyumas yang hanya 1,5 cm. Di Kemuning Skyhills terpasang per lembar kaca jembatan berukuran 1,8 meter x 2,35 meter yang mampu menahan beban maksimal 1.340 kilogram (kg) atau 1,3 ton.
Jembatan kaca Kemuning Sky Hills saat dibangun sepanjang 124 meter dengan ketinggian jembatan mulai 10 meter hingga 38 meter. Konstruksi jembatan juga dibuat tahan guncangan gempa.
"Agar lebih safety dipasang jaring-jaring di bawah jembatan. Sebenarnya mau pasang jaring setelah semua jembatan selesai. Tapi karena kejadian di Banyumas, jaring segera dipasang saja. Kemudian mengurangi jumlah pengunjung yang semula maksimal 150 orang menjadi 120 orang saja. Durasi kunjungan maksimal 25 menit saja. Tiap hari maintenance. Setelah semua dicek baru berani buka harian," katanya.
Direktur Utama The Lawu Group selaku pengelola Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills Karanganyar, Parmin Sastro Wijono, mengatakan, Jembatan Kaca Sky Hills dibangun dengan perhitungan struktur sesuai standar konsultan sipil. Meski harga tiket masuk relatif terjangkau yakni Rp30 ribu per orang, namun tak mengesampingkan faktor keselamatan pengunjung dan kekuatan bangunan.
"Kami menyediakan pengujian kekuatan kaca sebelum masuk ke jembatan. Jadi pengunjung yang ragu bisa cek dulu kekuatannya," kata Parmin.