Lewiston, Gatra.com - Robert Card, yang dicari polisi di Maine menyusul penembakan massal paling mematikan dalam sejarah negara bagian itu, sebelumnya mengancam akan melakukan serangan senjata di pangkalan Angkatan Darat AS, kata pihak berwenang.
Rincian mulai bermunculan tentang tersangka berusia 40 tahun yang menjadi pusat perburuan besar-besaran menyusul penembakan di sebuah restoran dan arena bowling di Lewiston pada Rabu malam, demikian dilaporkan The Telegraph, Kamis (26/10).
Jumlah pasti korban jiwa belum diketahui pada saat ini, namun para pejabat mengatakan sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah pria bersenjata itu melepaskan tembakan.
Menurut dokumen intelijen AS, Card, yang digambarkan oleh polisi sebagai “bersenjata dan berbahaya”, adalah seorang instruktur senjata api terlatih militer yang baru-baru ini menjalani perawatan kesehatan mental.
Ratusan petugas sekarang menjelajahi negara bagian untuk mencari Card
Sebuah buletin tentang Card diedarkan kepada petugas penegak hukum pada hari Rabu setelah penembakan.
Dinyatakan bahwa Card telah dimasukkan ke fasilitas kesehatan mental selama dua minggu di musim panas tetapi tidak memberikan rincian spesifik tentang perawatan atau kondisinya.
Menurut dokumen tersebut, Card juga melaporkan mendengar suara-suara dan mengancam akan melakukan penembakan di pangkalan pelatihan militer di Saco, Maine.
Mike Sauschuck, pejabat keselamatan publik di Maine, mengatakan kepada wartawan: “Jika orang melihatnya, mereka tidak boleh mendekati Card atau melakukan kontak dengannya dengan cara apa pun.
“Kami memiliki ratusan petugas polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini, untuk menemukan Mr Card, yang, sekali lagi, adalah orang yang berkepentingan, dan hanya orang yang berkepentingan saja.”