Pati, Gatra.com - Jam'iyyah Kiai Santri Pesantren Nusantara (JKSPN) sumringah, lantaran Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi calon presiden (Capres) Prabowo Subianto usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua Umum JKSPN, Itqonul Hakim mengatakan, jauh sebelum Gibran mendaftar sebagai cawapres, pihaknya yang kali pertama mendeklarasikan putra sulung Presiden Joko Widodo. Tepatnya pada 24 Agustus di GOR Pesantenan Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Kami mendukung penuh, justru JKSPN lah dari unsur kiai dan santri yang pertama kali mengusulkan nama Gibran sebagai cawapres dari Prabowo," ujarnya saat dihubungi Gatra.com, Kamis (26/10).
Ia menilai, sosok Walikota Surakarta adalah sosok yang dekat dengan ulama dan santri. Terlebih diusia yang terbilang masih muda, secara tidak langsung mewakili suara milenial dan Gen Z di Nusantara.
"Alasannya simple karena Gibran adalah representasi anak muda, yang dekat dengan kalangan santri, terutama santri milenial, juga sebagai orang yang kita percaya untuk meneruskan program Jokowi," jelas Itqonul Hakim.
Disamping itu, JKSPN menyambut baik salah satu program pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran tentang alokasi dana abadi untuk pesantren. Hal ini sebagai bukti bahwa Prabowo-Gibran yang paling mengerti tentang dunia pesantren.
"Semakin yakin kita bahwa paslon tersebut lah yang mampu meneruskan program Pak Jokowi, dimana pak Jokowi lah yang menerbitkan Hari Santri Nasional (HSN) dan juga menjadi pengusung UU Pesantren, sekarang akan dilanjutkan dengan kebijakan Dana Abadi Pesantren," imbuhnya.
Ditambahkan, JKSPN sepakat dengan hilirisasi yang merupakan wujud kemandirian dan kedaulatan NKRI. "Sepakat dengan hilirisasi, dimana itu menjadi titik pembeda dengan paslon yang lain, sudah menjadi rahasia umum bahwa hilirisasi merupakan program Jokowi yang ditolak oleh begawan politik yang menjadi lawannya Prabowo-Gibran," beber Itqonul Hakim.