Jakarta, Gatra.com – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Komjen Pol. Andap Budhi Reviano, mengajak para santri yang eksistensinya sebagai fondasi dan pilar kekuatan bangsa untuk meneladani semangat ulama dan santri pendahulu ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

“Kontribusi ulama dan santri bagi kemerdekaan kita, menjadi alasan utama ditetapkannya peringatan hari Santri Nasional setiap 22 Oktober merujuk pada Resolusi Jihad yang dicetuskan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari,” katanya pada Senin (23/10).

Andap menyampaikan keterangan tersebut usai mengikuti peringatan Hari Santri Nasional 2023 secara virtual yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir pekan kemarin.

“Saya hadir bersama perwakilan santri se-Sultra pada peringatan yang dipusatkan di Pesantren Al Mannan, Kendari,” katanya.

Lebih lanjut Pj Gubernur Sultra ini menjelaskan, tujuan Resolusi Jihad itu untuk mengadang tentara Belanda yang menyamar sebagai Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Ini merupakan peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda, dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial.

“Seusai kegiatan di Pesantren Al Mannan, selanjutnya saat meninjau expo yang memamerkan inovasi santri, kemah santri, dan Porseni di Institut Agama Islam Negeri Kendari,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, perayaan Hari Santri di Bumi Anoa disemarakkan berbagai rangkaian kegiatan, yakni lomba pidato bertemakan Penguatan Moderasi Beragama, dzikir pembacaan 1 miliar selawat nariyah, festival kirab, apel serentak, hingga expo kemandirian pesantren, dan kemah santri.

“Di Sultra sendiri terdapat 139 pesantren, 21.599 santri terdiri dari 1.127 santriwan dan 10.372 santriwati serta 469 ustadz. Jumlah itu tersebar pada 16 kabupaten/kota. Selamat Hari Santri Nasional tahun 2023,” katanya.