Jakarta, Gatra.com - Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Arif Harsono buka suara terkait hasil investigasi yang dilakukan kepolisian terkait dugaan adanya seorang nasabah Pinjaman Online (pinjol) yang bunuh diri yang diduga merupakan pengguna aplikasi AdaKami.
Menanggapi hal ini, Kapolres OKU memastikan bahwa, tidak ada identitas pria yang terkait dengan bunuh diri akibat Pinjol.
Menurut Arif Kepolisian Resor OKU Sumatera Selatan telah menyelidiki semua kasus bunuh diri di wilayah tersebut dan meminta masyarakat untuk berpartisipasi dengan melaporkan informasi terkait, khususnya dari pihak keluarga korban.
"Memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi, tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan Pinjaman Online (Pinjol). Kami juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban," ujar Arif dalam keterangan resmi pada Jumat (20/10).
Arif juga yakin dengan hasil penyelidikan yang menunjukkan bahwa belum ada layanan ojek online atau pengantaran makanan melalui ojek online di wilayah tersebut. "Saya membaca beberapa artikel yang menyebutkan adanya pesanan fiktif dalam kasus ini. Namun, di wilayah kami, layanan Gofood atau Gojek belum tersedia," tambahnya.
Sebelumnya, berita viral ini memicu penyelidikan oleh Kepolisian setelah akun sosial media Twitter (x) @rakyatvspinjol mengunggah informasi tentang seorang pria yang dikabarkan bunuh diri akibat tekanan dari debt collector Pinjaman Online (Pinjol) di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Dalam cuitannya, @rakyatvspinjol menyebutkan bahwa "Kasus ini pernah ditangani oleh Kepolisian. Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K."
AdaKami pun mengklaim telah mencoba menghubungi pemilik akun twitter (x) @rakyatvspinjol sejak cuitannya viral, namun pemilik akun tersebut belum bersedia bertemu dan diwakili oleh kuasa hukumnya.
AdaKami juga telah dipanggil oleh Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Siber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi serta memaparkan hasil investigasi internal terkait dugaan korban.
Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega Jr, telah mengungkapkan bahwa kasus tuduhan ini sudah diserahkan kepada Kepolisian untuk melakukan investigasi independen. Hasil investigasi internal AdaKami juga tidak menemukan profil yang sesuai dengan gambaran korban yang menjadi pusat perhatian.