Jakarta, Gatra.com – Agate International atau Agate melalui sub brand-nya, Level Up powered by Agate, resmi mengumumkan tren gamifikasi yang dapat digunakan perusahaan meningkatkan performa bisnis pada Kamis, 19 Februari 2023. Gamifikasi akan membuat terobosan yang lebih dalam di industri seperti: pendidikan, kesehatan, layanan keuangan, e-commerce (ritel dan grosir), otomotif, maupun telekomunikasi.
Pasar gamifikasi diproyeksikan tumbuh dari US$9,1 miliar pada 2020 menjadi US$30,7 miliar pada 2025, dengan Tingkat Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) sebesar 27,4%.1
Co-Founder dan Chief Executive Officer Agate, Shieny Aprilia mengatakan, dalam dunia bisnis yang semakin terhubung, keputusan untuk mengadopsi gamifikasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. “Gamifikasi bukan lebih dari sekadar hiburan; ini adalah kunci untuk mengoptimalkan interaksi pasar, memperkuat merek, dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Kami pun mendorong para pemimpin bisnis untuk memikirkan ulang strategi bisnisnya dengan menyesuaikan dengan tren yang berkembang,” kata Shieny.
Head of Level Up powered by Agate Junialdi Dwijaputra menambahkan, Level Up powered by Agate telah mengembangkan solusi lengkap dimulai dari 'turn-key' dan ‘custom-gamification’ untuk membantu bisnis mengadopsi gamifikasi dengan mudah. “Dengan pengalaman kami berkolaborasi dengan perusahaan di berbagai macam sektor industri, kami membuat pendekatan dan framework sehingga gamifikasi yang akan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan bisnis,” tutur Junialdi.
Dalam menghadapi era di mana inovasi digital semakin memengaruhi bisnis, Agate memperkenalkan Level Up Gamification Framework, sebuah model inovatif yang mengintegrasikan teori akademis dan implementasi praktis. Framework (kerangka kerja) ini dirancang untuk membantu perusahaan memanfaatkan potensi penuh gamifikasi dalam pengembangan merek dan pertumbuhan strategi sumber daya manusia.
Level Up Gamification Framework adalah hasil dari pengamatan terhadap kekosongan dalam kerangka kerja gamifikasi yang ada saat ini. Sebagian besar kerangka kerja eksisting tidak memiliki technical requirements yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan bisnis. Secara kontras, framework kami telah dirancang untuk mengisi kesenjangan ini sehingga memberikan solusi yang komprehensif dan lengkap yang dapat memenuhi beragam kebutuhan bisnis.
Junialdi mengatakan, kerangka kerja yang didesain pihaknya adalah buah dari penelitian mendalam kami untuk mengembangkan kerangka kerja gamifikasi yang tidak efektif, tetapi juga dapat dengan mudah diadopsi oleh berbagai bisnis. “Kami memahami bahwa setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda, dan itulah mengapa kami berkomitmen untuk menciptakan solusi yang bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan,” ucap Junialdi.
“Dengan fokus pada akademis dan aplikasi praktis, kerangka kerja kami adalah alat yang dirancang untuk membantu bisnis memaksimalkan potensi gamifikasi dengan cara yang tepat, efisien, dan efektif,” ia menambahkan.
Sementara itu, Chief Executive Officer DEUS Gregory Kurnia menyampaikan pengalamannya sebagai sebagai klien Agate yang telah mengadopsi gamifikasi untuk bisnis. “Kami telah melihat peningkatan signifikan dalam keterlibatan pelanggan, produktivitas karyawan, dan hasil bisnis secara keseluruhan. Gamifikasi bukan hanya tren; itu adalah solusi yang memberikan dampak positif yang nyata,” pungkasnya.