Home Sumbagsel Tak Terpengaruh El Nino, Stok Beras Sumsel Aman Berkat Infrastruktur Pertanian

Tak Terpengaruh El Nino, Stok Beras Sumsel Aman Berkat Infrastruktur Pertanian

Palembang, Gatra.com - Sepanjang tahun ini, diperkirakan neraca beras nasional tetap terjaga dalam posisi yang cukup aman, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, panen masih berlangsung di berbagai wilayah, sehingga stok beras dipastikan tercukupi hingga akhir tahun, meskipun harus menghadapi ancaman kekeringan akibat El Nino.

Pengamat Pertanian yang juga Direktur Yayasan Depati dan aktivis lingkungan Sumatera Selatan (Sumsel), Ali Goik mengatakan, infrastruktur pertanian yang solid tetap menjadi faktor penting dalam produksi padi.

Maka itu, lanjutnya infrastruktur pertanian mempunyai peran penting dan menjadi kunci utama terkait menjaga stok pangan di Indonesia, khususnya padi atau beras.

"Infrastruktur sudah baik. Karena petani sudah jarang bekerja secara manual, mereka sudah menggunakan mobil alsintan. Di Banyuasin, di muara Sugihan, beras dan jagung, jika dikelola dengan baik, akan menjadi lumbung pangan," ungkapnya Jumat (20/10).

Menurutnya, hingga saat ini pemerintah masih mampu menjaga kebutuhan pangan dalam negeri, meskipun Indonesia masih mengalami kekeringan atau musim El Nino.

"Pemerintah sangat mampu menjaga kebutuhan pangan dalam negeri jika dikelola dengan baik. Jika tidak dikelola dengan baik, hasilnya akan hancur," tambahnya.

Di Kabupaten Banyuasin sendiri menurut Ali, lumbung pangan sebenarnya sudah cukup untuk Sumsel, ditambah dengan daerah lain seperti Belitang.

"Akan melimpah ruah, belum lagi tambahan dari kabupaten lain seperti Muba, Palembang, perbatasan Palembang Gandus, dan lainnya," jelasnya.

Meski demikian, panen yang terjadi saat ini, ungkap Ali, justru membuat petani kecewa karena harga gabah turun akibat impor beras.

"Jadi, jangan menyalahkan fenomena alam El Nino, padahal manajemen pengelolaan pangan yang harus diperbaiki. Kecuali petani selesai panen, baru masuk beras dari luar, tidak akan masalah. Ini malah sebaliknya, petani akhirnya menjerit," terang Ali.

Menurut Ali, perlu memberikan saran mengenai infrastruktur pertanian agar petani diberikan peningkatan kapasitas, seperti cara menanam yang baik.

"Seperti di Sumbar, ada tanaman padi yang bisa panen tiga kali dalam setahun tanpa harus menanam," katanya.

Ali menekankan bahwa teknologi tersebut harus ditularkan ke seluruh petani di Indonesia, termasuk di Sumsel.

"Jika hasil pangan disumbangkan ke daerah luar, itu akan lebih baik. Lucu jika Indonesia dijuluki lumbung pangan, tetapi masih harus membeli beras dari luar negeri," ungkapnya.

Sementara itu menurut Pelaksana tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo, persediaan beras diharapkan mencukupi hingga akhir tahun 2023. Kementan berencana untuk memasok sekitar 640 ribu ton beras mulai dari bulan Oktober hingga Desember.

"Stok beras Insya Allah cukup, kemudian juga ada tugas dari Pak Presiden, sebanyak 640 ribu ton harus digelontorkan Oktober, November, Desember. Ada kemungkinan juga Desember apabila diperlukan lagi, akan diberi bantuan pangan untuk 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," katanya.

162