Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat nama Prabowo Subianto sebagai sosok bakal calon presiden (bacapres) dengan tingkat keterpilihan paling tinggi menjelang periode pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang dimulai pada Kamis (19/10) hari ini. Nama Prabowo tercatat unggul dalam sejumlah model simulasi survei. Baik secara tertutup maupun semi terbuka.
Pada simulasi tertutup tiga capres, Prabowo keluar sebagai nama yang paling banyak dipilih oleh responden. Survei LSI mencatat, elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu mencapai angka 37 persen.
Dengan demikian, Prabowo tercatat unggul tipis dari kandidat pesaing utamanya, Ganjar Pranowo, yang berhasil mengantungi suara sebesar 35,2 persen. Angka elektoral Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berhasil mengungguli pesaing utamanya yang lain, yakni Anies Baswedan yang memperoleh 22,7 persen suara.
"Jadi, lagi-lagi kita bisa melihat, kalau peta secara keseluruhan, belum ada perubahan yang terlalu berarti. Dalam arti, putaran pertama akan cukup sengit pertarungannya. Kalau melihat dari angka-angka ini, terutama antara Ganjar dan Prabowo," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam acara rilis survei, pada Kamis (19/10).
Survei LSI pada Oktober 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan secara signifikan dibanding survei pada April 2023 silam, di mana sang Menhan saat itu hanya memperoleh 32,5 persen suara. Bahkan, pada survei terdahulu itu, Prabowo tercatat sempat kalah dari Ganjar yang saat itu menduduki peringkat pertama survei dengan 34,1 persen.
Dukungan terhadap Ganjar memang terus meningkat dari periode ke periode, sejak survei pertama LSI pada Januari 2021 silam. Berbeda dengan dukungan terhadap Prabowo yang sempat terekam terus menurun tipis, sebelum akhirnya meroket pada simulasi survei kali ini. Sementara itu, dukungan terhadap Anies terekam stagnan. Di mana, angka elektoral tertinggi Anies adalah 25,9 persen, yang berhasil diraih Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada survei April 2023 lalu.
Kecenderungan serupa juga terekam dalam simulasi tertutup dengan 10 dan enam nama calon. Di mana, pada simulasi 10 nama capres, Prabowo berhasil menduduki peringkat pertama elektabilitas dengan 35,3 persen, disusul oleh Ganjar dengan 30,6 persen dan Anies dengan 21,6 persen.
Sementara itu, pada simulasi tertutup nama, Prabowo terekam berhasil unggul tipis dengan 36,3 persen, dari Ganjar yang mengantungi 33 persen suara responden. Elektabilitas keduanya pun berhasil mengungguli elektabilitas Anies secara signifikan yang konsisten berada di urutan ketiga dengan 22,1 persen.
Kecenderungan yang sama juga terekam pada simulasi semi terbuka, baik dengan 34 nama capres maupun 19 nama capres. Adapun, pada simulasi semi terbuka 34 nama, Prabowo berhasil memperoleh angka 33,9 persen, disusul Ganjar dengan 29,7 persen, dan Anies di urutan ketiga dengan 21,3 persen.
"Selama dua tahun terakhir, termasuk ketika dibandingkan dengan [survei] April 2023, angka dukungan semi terbuka untuk ketiga nama ini cenderung naik, dengan catatan, angka untuk Anies, meskipun mengalami kenaikan angka sedikit, tapi cenderung stagnan," ucap Djayadi. Di mana, ketika itu, Prabowo mengantungi angka elektoral sebesar 26,5 persen, disusul Ganjar dengan 24,9 persen, serta Anies dengan 19,8 persen.
Posisi ketiga nama capres itu pun sama sekali tak mengalami perubahan dalam simulasi semi terbuka dengan 19 nama calon. Di mana, Prabowo tetap menempati urutan pertama dengan 34,5 persen, disusul oleh Ganjar di peringkat kedua dengan 30,6 persen, dan Anies di urutan ketiga dengan 21,5 persen.
Selain itu, nama Prabowo juga bertengger pada peringkat teratas sebagai tokoh yang namanya muncul sebagai top of mind publik. Bahkan, persentasenya mencapai 30 persen atau naik dari survei LSI pada April 2023 silam, di mana Prabowo yang tetap berada di peringkat pertama hanya berhasil mencatatkan angka 18,3 persen.
Adapun, Ganjar yang berada di peringkat kedua top of mind publik dengan 24,3 persen atau naik dari persentase pada survei April 2023 dengan 16,2 persen. Di samping itu, Anies juga tercatat mengalami peningkatan perolehan suara dibanding survei April, yakni dari 13,1 persen menjadi 17,7 persen.
Sebagai informasi, survei nasional bertajuk "Peta Pilpres dan Pileg Menjelang Masa Pendaftaran Calon" itu dilaksanakan pada periode 2 - 8 Oktober 2023, atau beberapa waktu sebelum diumumkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Survei tersebut dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1620 responden, dengan margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.