Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan Bank Indonesia meluncurkan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) demi menekan angka inflasi.
Toko ini rencananya akan dibangun di Kanjengan dan berfungsi sebagai ‘food station’ guna mengontrol inflasi pangan di Semarang.
"Ini adalah inisiatif untuk menjaga ketersediaan stok pangan dan menjaga harga tetap terjangkau. BUMP (Badan Usaha Milik Petani) akan mengelola toko ini," kata Mbak Ita setelah menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah TPID di Tentrem Hotel Semarang, Kamis (19/10/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita mengungkapkan, konsep Toko TPID mirip dengan konsep Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Namun, berbeda dengan Pak Rahman yang bergerak dari satu kelurahan ke kelurahan lain, Toko TPID akan berlokasi tetap di Kanjengan dan didukung penuh oleh Bank Indonesia.
Peluncuran Toko TPID ini dijadwalkan pada awal bulan November 2023 dan akan dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.
Pj Gubernur Nana juga memberikan delapan arahan untuk mengendalikan inflasi yang akan dilaksanakan oleh Pemkot Semarang.
"Pada September 2023, angka inflasi month-to-month meningkat dari 0,33 menjadi 0,41, yang disebabkan oleh kenaikan harga beras dan gula," jelas Mbak Ita.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputro menambahkan, ada enam daerah di Jawa Tengah yang mengalami inflasi tinggi pada bulan September 2023. Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang langsung mengambil langkah dengan mendirikan Toko TPID di Pasar Kanjengan.
"Harapannya, inisiatif ini juga bisa diterapkan di kabupaten/kota lain seperti Kudus, Tegal, Purwokerto, Cilacap, dan Solo," tutupnya.