
Purworejo, Gatra.com - Kacang hijau merupakan komoditas pertanian yang relatif mudah ditanam dan dikembangkan. Dalam dua bulan, petani sudah bisa memetik hasilnya.
Hal itu dikemukakan oleh Ekaningtyas dari Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah, dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perbenihan Kacang Hijau Terstandar di Kabupaten Purworejo.
Kegiatan ini diinisiasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Peserta kegiatan yang diadakan di Balai Desa Suren, Kecamatan Kutoarjo ini adalah para petani di Kabupaten Purworejo.
"Standar pertanian berguna untuk memilih produk, bahan, dan materi terstandar yang kualitasnya terjaga. Kacang hijau merupakan komoditas relatif mudah ditanam dan dikembangkan, dua bulan panen. Kacang hijau juga bisa dijadikan tanaman sela. Saat musim kering pun bisa menghasilkan panen dengan baik," kata Ekaningtyas, Rabu (18/10/2023).
Akan tetapi hasil panen masih belum optimal karena petani belum menggunakan bibit varietas unggul baru. Selain itu, benih yang ditanam belum terstandar dan tersertifikat.
Padahal, kata Eka, jika bibit kacang hijau yang digunakan adalah varietas unggul baru dengan dipadukan komponen teknologi lain, pengelolaan hama dan hara yang baik, bisa menghasilkan panen kacangbhijau yang maksimal.
Menurut dia, Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagaimana bisa menghasilkan biji kacang hijau standar calon benih dan bagaimana pola kemitraan petani serta pemasarannya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan kerja sama pihaknya dengan BSIP, Kementrian Pertanian yang berfokus pada perbenihan kacang hijau terstandar.
"Dulu, sewaktu SD, saya pernah bereksperimen membuat kecambah dari kacang hijau. Dalam Bimtek ini akan diajarkan cara memilih benih seperti apa yang bisa menghasilkan kacang hijau berkualitas bagus. Bimtek bertujuan mendorong peningkatan produktivitas pangan agar terstandar dan tersertifikat. Juga diajarkan bagaimana caranya agar produk petani bisa tersertifikat," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut, legislator yang akan kembali maju sebagai Caleg Dapil Jateng VI (Kabupaten Purwprejo, Magepang, Temanggung, Wonosobo, dan Kota Magelang) itu mengatakan, masih banyak PR bagi pemangku kebijakan untuk membantu petani.
Pemerintah harus berupaya agar masyarakat khususnya petani tidak terlalu resah dengan dampak perubahan iklim, khususnya yang berkaitan dengan hama dan penyakit tanaman.