Moskow, Gatra.com - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan bahwa serangan mematikan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza adalah “kejahatan militer yang keji,” dan menuduh AS yang paling bertanggung jawab.
Medvedev, yang merupakan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan serangan keji terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza tidak diragukan lagi merupakan kejahatan perang. “Dan tanggung jawab utama atas hal ini berada di pundak mereka yang secara sinis mengambil keuntungan dari perang di berbagai negara di benua berbeda, di AS,” katanya.
Dia menambahkan bahwa “Washington mengalokasikan sejumlah besar uang untuk kontrak senjata, memberikan pekerjaan pada sektor pertahanannya dan membuat pernyataan yang menyesatkan tentang upaya globalnya, untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi,” sebagaimana dikutip oleh kantor berita negara TASS, Rabu (18/10).
Pada hari Selasa, para pejabat Palestina mengatakan ratusan warga sipil tewas akibat ledakan besar di sebuah rumah sakit Gaza yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi, ketika rumah sakit tersebut diserang.
Baca Juga: Yordania, Palestina dan Mesir Batalkan Pertemuan dengan Biden
Para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas tragedi tersebut, namun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan tegas, membantah terlibat dalam serangan terhadap rumah sakit tersebut dan menyalahkan peluncuran roket yang gagal, dilakukan oleh kelompok militan Jihad Islam Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas pemboman rumah sakit Gaza dan menyebutnya sebagai “kejahatan perang keji” yang tidak dapat ditoleransi, atau dibiarkan begitu saja tanpa akuntabilitas, kantor berita negara WAFA melaporkan.
Sementara itu, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan analisis sistem operasional IDF menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh pejuang di Gaza, melewati dekat rumah sakit Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi,” sebagaimana dikutip oleh Times of Israel.