Kupang, Gatra.com – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol. Johni Asadoma, tegas mengatakan, pihaknya siap mengamankan Pemilu 2024. Ia menjamin Pemilu 2024 di NTT aman karena personel maupun peralatan sudah siap digunakan.
"Kami menjamin bahwa baik personel maupun peralatan siap digunakan dalam pengamanan Pemilu 2024. Hari ini pun siap digunakan," tegas Irjen Pol. Johni Asadoma saat pengecekan kesiapan personel dan peralatan Oerasi Mantap Barata 2024 psda Selsda (17/10).
Menjawab pertanyaan tentang jumlah personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan Pemilu, Irjen Johni menjelaskan bahwa pengerahan personel akan disesuaikan pada setiap tahapan pemilu.
"Untuk penggunaan anggota, pada setiap tahapan itu berbeda. Jadi, pada tahap pendaftaran Capres-Cawapres, jumlahnya tertentu, kemudian pada tahapan distribusi logistik, jumlahnya akan diubah lagi, dan pada tahapan kampanye, jumlahnya akan ditingkatkan lagi hingga mencapai pengarahan total 2/3 kekuatan. Dan kekuatan penuh saat pemungutan suara dan hari H penghitungan suara," jelas Irjen Johni.
Terkait dengan daerah yang dianggap rawan dalam konteks Pemilu di wilayah NTT, Kapolda NTT mengungkapkan bahwa berdasarkan pemetaan tahun 2019, tingkat kerawanan masih termasuk dalam kategori rendah.
"Kaena itu kita harapkan bahwa pada Pemilu 2024 nanti tidak ada gangguan signifikan yang dapat mengancam keamanan maupun kelancaran Pemilu,” jelas Irjen Johni.
Dalam mengamankan distribusi logistik Pemilu, terutama melalui jalur laut, Irjen Johni mengklarifikasi bahwa Polda NTT telah bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk memastikan keamanan distribusi logistik melalui jalur laut.
“Kami telah mengantisipasi dengan menyediakan 20 kapal dari berbagai tipe untuk mendukung KPU dan mengatasi gangguan potensial lainnya. Dalam hal ini kami bkerja sama dengan TNI AL,” katanya.
Ia juga menyoroti pengamanan di wilayah perbatasan dan menyebutkan bahwa langkah-langkah antisipatif telah diambil dengan menempatkan Kompi Brimob serta berkolaborasi dengan personel TNI dari Satgas Pamtas.
“Sementara dalam rangka mengantisipasi ancaman terorisme, Polda NTT berkoordinasi dengan Densus 88 Polri untuk mendeteksi dan menangani potensi radikalisme dan terorisme di wilayah NTT,” kata Irjen Johni.
Terakhir, Irjen Johni mengungkapkan bahwa anggaran untuk pengamanan Pemilu sumber dananya berasal dari APBN. “Anggaran tersebut sudah dialokasikan kepada Polda NTT. Sedangkan untuk Pilkada, anggaran diperoleh dari APBD."