Home Politik Gibran Akhirnya Minta Maaf, Tak Hadir di Acara PDIP demi Proyek yang Pejabatnya Pernah Kena OTT KPK

Gibran Akhirnya Minta Maaf, Tak Hadir di Acara PDIP demi Proyek yang Pejabatnya Pernah Kena OTT KPK

Solo, Gatra.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak hadir di peresmian kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Senin (16/10) kemarin. Gibran menyatakan sudah meminta izin pada Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

GIbran mengatakan dirinya selalu berusaha hadir dalam setiap agenda yang diselenggarakan PDIP, seperti rapat kerja nasional (rakernas) dan rapat kerja daerah (rakerda). Namun ia tidak bisa hadir di acara peresmian kantor DPC PDIP Kota Solo karena bersamaan dengan rapat proyek rel layang simpang tujuh Joglo.

”Kemarin saya ada pekerjaan. Pak Dirjen ke sini kemarin. Saya sudah izin," kata Gibran. Dirjen yang dimaksud adalah Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Rizal Wasal dan Direktur Prasarana Perkeretaapian Djarot Tri Wardhono.

Ia menilai proyek tersebut proyek strategis dan sangat penting untuk kota Solo. Gibran pun meminta maaf karena absen di acara PDIP tersebut.

”Kalau saya salah, saya mohon maaf. Tapi saya merasa ada pekerjaan urgen yang harus diselesaikan. Kalau tidak, timeline-nya meleset. Kalau meleset, nanti selesainya 2025 bahkan sampai 2026. Kasihan warga Joglo, Kadipiro, Mojosongo. Mereka tidak ingin itu (molor) terjadi,” katanya.

Menurutnya, pertemuan dengan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Rizal Wasal kemarin lebih penting. Apalagi proyek ini juga mendapat catatan karena pejabatnya pernah mengalami operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK, yakni Kepala BTP Kelas I Semarang sebelumnya, Putu Sumarjaya.

”Mohon maaf untuk proyek kemarin tidak bisa saya tinggal rapatnya. Pak Dirjen langsung yang datang ke sini. Semua tahu, kepala balainya kena OTT,” katanya.

Ketidakhadiran Gibran ini menjadi perhatian karena Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak menerima izin Gibran. Sementara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meresmikan secara daring dari Jakarta juga sempat menyinggung ketidakhadiran Gibran dalam sambutannya.

143