Jakarta, Gatra.com – Ganjar Pranowo memberikan kuliah kebangsaan ‘Kreativitas dan Produktvitas Generasi Muda Untuk Indonesia Emas 2045’ di Universitas Negeri Malang (UNM), Jawa Timur (Jatim), Senin (16/10).
Ia mengajak sekitar 4 ribu orang mahasiswa yang hadir dalam kuliah kebangsaan tersebut untuk dapat menangkap peluang pengembangan ekonomi biru dan hijau untuk memajukan Indonesia.
Ganjar mengungkapkan, sesuai data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahwa tahun 2022 hanya 2,8% kontribusi kelautan dan perikanan pada Produk Domestik Broto (PDB).
Angka tersebut, lanjut dia, terbilang belum signifikan karena sebesar 62% wilayah Indonesia adalah laut. Atas dasar itu, generasi muda harus bisa memanfaatkan peluang pengembangan ekonomi biru ini untuk mewujudkan sustainable fishery dengan keahlian digital.
“Maka penangkapan ikan harus terukur. Dunia digital bisa melakukan itu, bagaimana seluruh instrumen kita gunakan dan akhirnya kita akan wise,” ujarnya.
Masih di sektor ekonomi biru, Ganjar memaparkan, mahasiswa juga bisa berkontribusi memajukan pariwisata Indonesia. Apalagi kontribusi pariwisata Indonesia pada Gross Domestic Product (GDP) baru 5%, masih kalah dengan Thailand yang berhasil mencapai 12% dan Spanyol 14%.
Menurut Ganjar, ini adalah kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan pariwisata agar sektor ini makin maju dan kontribusinya pada GDP semakin besar.
“Sehingga sekolah vokasi keterampilan wisata dan generasi muda yang ikut kelompok sadar wisata akan bagus. Kalau kita bisa memberdayakan kelompok sadar wisata, kebayang tidak bagusnya,” kata dia.
Sementara dalam bidang ekonomi hijau, kata Ganjar dalam keterangan pers, mahasiswa bisa mulai melihat peluang green energy yang menghadirkan 12 juta pekerjaan baru per tahun berdasarkan data International Renewble Energy Agency tahun 2022.
“Kalian hari ini yang kemungkinan akan dibutuhkan lebih banyak lagi, termasuk membuat energi terbarukan. Maka jangan pernah takut sebagai anak muda. Lapangan pekerjaan melimpah,” ujarnya.
Ia optimistis generasi muda terampil dengan segala kreativitas dan produktivitasnya bisa memanfaatkan peluang tersebut menjadi dividen untuk mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.