Doha, Gatra.com - Iran memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Jalur Gaza dapat meningkatkan konflik di tempat lain di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengadakan pembicaraan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, ketika pasukan Israel berkumpul di perbatasan.
“Tidak ada yang bisa menjamin pengendalian situasi dan tidak meluasnya konflik,” katanya, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran, dikutip AFP, Minggu (15/10).
“Mereka yang berkepentingan untuk mencegah meluasnya cakupan perang dan krisis, perlu mencegah serangan biadab saat ini…terhadap warga dan warga sipil di Gaza,” tambahnya.
Baca Juga: Bertemu Menlu AS, MBS Tekankan Hilangkan Eskalasi, Jangan Ada Pengepungan di Gaza
Amir-Abdollahian juga mengkritik Amerika Serikat, yang memberikan dukungan tegas kepada Israel sejak serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober yang menyebabkan 1.300 orang tewas di Israel.
Serangan udara Israel yang ditujukan kepada para pemimpin Hamas di balik serangan mematikan itu telah menewaskan lebih dari 2.300 orang. Di kedua belah pihak, korban jiwa sebagian besar adalah warga sipil.
Di Washington, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS khawatir akan eskalasi perang, dan kemungkinan Iran – yang merupakan musuh lama Israel dan pendukung Hamas – akan “terlibat secara langsung.”
Diplomat utama Iran berada di Qatar pada hari Minggu sebagai bagian dari tur regional yang juga mencakup kunjungan ke Irak, Lebanon dan Suriah.
Israel telah menempatkan pasukan dan tank di perbatasan utara yang dipatroli PBB dengan Lebanon dan menutup zona selebar empat kilometer (2,5 mil) bagi warga sipil, setelah terjadi baku tembak mematikan di perbatasan dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.
Negara-negara Barat yang mendukung Israel telah memperingatkan terhadap dampak konflik regional.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan: 2.269 Warga Palestina Tewas, 9.814 Terluka di Gaza
“Amerika Serikat telah mengerahkan kapal induk kedua ke wilayah tersebut dalam upaya untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Hamas menyandera lebih dari 100 orang dalam serangan akhir pekan lalu.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Minggu mengatakan Amir-Abdollahian telah bertemu dengan pejabat tinggi Hamas di Beirut dan Doha yang menggambarkan “masalah tahanan sipil sebagai prioritas” dan akan “mengambil tindakan yang diperlukan.”
Namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai apa yang akan terjadi.