Lombok Barat, Gatra.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil NTB 2, Rachmat Hidayat, menekankan pentingnya peran generasi muda untuk mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai kebangsaan itu disampaikan Rachmat Hidayat saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Jumat (13/10) di aula Kantor Desa Batu Kumbung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
"Generasi muda sangat berperan penting dalam mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari hari. Apalagi di era tantangan zaman globalisasi di mana kita menghadapi serbuan aneka budaya asing yang memanfaatkan perkembangan teknologi," tegas Rachmat Hidayat.
Menurutnya, dengan memahami secara utuh empat pilar meliputi, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka generasi muda bisa membentengi diri dari ancaman budaya asing tersebut.
Di hadapan Generasi Muda Milenial dan Gen Z, Rachmat memaparkan, esensi empat pilar kebangsaan harus pula diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, generasi muda yang kelak akan mengisi kemerdekaan dan pembangunan Indonesia ini.
"Di tangan generasi muda inilah kelak bangsa ini akan semakin besar dan maju. Sehingga empat pilar kebangsaan harus benar-benar diimplementasikan, terutama oleh generasi muda menyongsong generasi emas 2045 mendatang," katanya.
narasumber lainnya, Raden Nuna Abriadi mengatakan, esensi empat pilar kebangsaan merupakan semangat bersama di mana kemerdekaan bangsa Indonesia harus terus dirawat dan dipertahankan sebagai bangsa yang maju dan besar.
"Kemerdekaan ini harus kita rawat sampai akhir zaman. Agar Indonesia tetap berdiri sebagai bangsa dan negara yang kuat dan besar," kata Raden Nuna Abriadi.
Dipaparkan, UUD 1945 merupakan landasan operasional, dasar dari seluruh peraturan perundang-undangan, di mana Pancasila termuat dalam pembukaan UUD 1945.
Raden Nuna mengatakan, di zaman Orde Baru dulu, Pancasila bisa ditafsirkan melalui butir-butir Pancasila atau Eka Prasetya Pancakarsa.
"Di era pra Reformasi, pemahaman tentang Pancasila juga disematkan dalam pelajaran PMP dan PSPB, pelajaran tentang ketatanegaraan dan sejarah. Sehingga di saat sekarang ini sosialisasi empat pilar menjadi sangat penting, terutama untuk adik-adik generasi muda ini," katanya.
Raden Nuna menekankan, banyak isu dan rumor beredar PDIP akan mengganti Pancasila dengan Trisila atau Ekasila, itu semua tidak benar adanya.
Menurut dia, Bung Karno pernah mengatakan jika rakyat tidak bisa memahami Pancasila, maka peraslah menjadi Trisila. Dan jika tak bisa memahami Trisila, maka peras lagi menjadi Ekasila: Kegotong Royongan.
"Bung Karno menyampaikan itu agar esensi Pancasila ini bisa dipahami. Apa esensinya adalah Kegotong-Royongan," ujarnya.
Kepala Desa Batukumbung, H. Wiria Adisaputra, menyatakan, sosialisasi empat pilar sangat penting artinya bagi kehidupan warga desa. Implementasinya dalam kehidupan sehari hari harus terus dilakukan terutama oleh generasi muda, khususnya yang tinggal di desa.