Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 54 pelaku kreatif atau seniman multidisipliner, kolektif, dan juga komunitas yang bergerak di berbagai bidang seni, terdiri desain, musik, budaya, dan material baru menampilkan karyanya dalam Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) 13 di grendkemang Hotel Jakarta.
Pada tahun ke-13 pameran tersebut akan berlangsung mulai tanggal 13 Oktober sampai dengan 26 November 2023 di grendkemang Hotel Jakarta, Kemang, Jakarta Selatan (Jaksel), mengusung tema Feel-Good Lab atau FGL. Aktivasi programnya di venue utama, berbagai venue partner, dan tempat publik di area Kemang melalui program Kemang 12730.
“Kami ingin memberi ruang bagi partisipan yang berasal dari beragam, baik seni, desain, musisi juga. Kami undang untuk menampilkan karya yang mengolah rasa,” kata Amanda Ariawan, Lead Curator ICAD 13, dalam konferensi pers di grandkemang Hotel Jakarta pada Kamis petang (12/10).
Ia menjelaskan, FGL ini bukan hanya selebrasi terhadap perasaan yang positif, tetapi pihaknya ingin mengajak publik untuk berpikir kritis terhadap perasaan FGL tersebut.
Manifesto ini berfokus pada emosi positif saat bereksperimen, bermain, dan mengutak-atik atau tindakan yang mungkin berasal dari keingintahuan, keinginan, atau kebutuhan.
Menurut catatan Tim Kuratorial ICAD 13 yang terdiri atas para kurator muda, yakni Lead Curator Amanda Ariawan dan Guest Curator Prananda L. Malasan, manifesto “FGL” meyakini penciptaan kondisi merasa selaras dengan praktik karya yang dilakukan sehari-hari, mengenali hak-hak untuk mewujudkan perasaan sejahtera secara emosional.
“Berangkat dari manifesto tersebut, pameran ICAD 13 nantinya akan diperlakukan sebagai laboratorium eksperimental, untuk mencapai atau mengungkapkan pemikiran kritis seputar keadaan ini, ruang di mana seniman, desainer, dan publik dapat mengeksplorasi, mengaktifkan, dan mengolah perasaan mereka,” kata Amanda.
Karya-karya yang ditampilkan oleh para seniman dan desainer menawarkan pandangan yang lebih mendetail tentang berbagai gagasan mengenai kepedulian, humor, feel-good, dan emosi-emosi kontras yang ada di sekitarnya.
Selain itu, beberapa seniman dan desainer juga menampilkan proyek yang paling mencerminkan praktik mereka saat ini, yang bisa berupa karya yang sudah ada yang dipamerkan kembali sebagai respons terhadap ruang pameran dan konteks kuratorial ICAD 13, atau karya baru yang direalisasikan untuk pameran ini.
Karya-karya yang ditampilan kali ini terbagi dalam lima kategori, yaitu Special Appearance, In Focus, Featured, Open Submission, dan Collaboration. Tahun ini, jumlah submission dari individu dan kolektif bertalenta bahkan meningkat dua kali lebih banyak daripada tahun lalu serta datang dari 18 kota dan 7 negara.
Berikut nama-nama partisipan ICAD 13:
SPECIAL APPEARANCE:
Tribute to Benyamin Suaeb (Yayasan Benyamin Suaeb in collaboration with Studio Woork, La Munai Records, Cut & Rescue)
IN FOCUS
Arahmaiani
Adhi Nugraha
Entang Wiharso
Irene Agrivina
Jalanpulang (Handiwirman Saputra, Kokok P. Sancoko, M. Irfan, Sigit Pius Kuncoro, Yuli Prayitno)
Mit Jai Inn
Ramadhan Bouqie
Sinta Tantra
FEATURED
Adin Ibrahim x Asmara Abigail
Aldri Indrayana
Alex Abbad x VIRO
Alfaz Syam (Buttonetwork)
Conture Concrete Lab
Eames Demetrios
Fadrié
Galih Johar & RSA All Day
Habitat Design Group
Indra Dodi
Museum Benda
Naufal Abshar
Nidiya Kusmaya
No-To-Scale* x Mebelle
Octo Cornelius
d architecture studio x MYCL-Mycotech Lab
Ourchetype
Parti Gastronomi
Rara Sekar
Sasanti Puri Ardini
Widi Pangestu
OPEN SUBMISSION
Ari Puguh
Arum Larasati Winarso, Austera Premakara, Dearista Nooria Kusuma
Forrest Wong
Ivonne Kani
Kancata
Lee Mok Yee (In collaboration with FABU)
Mahaputra Vito
Makmur Djaja
Mater Design Lab
Meita Meilita
Otak Atik Kotak
Ressa Rizky Mutiara
Reza Kutjh
Rima Aisha & Aditya Suwito
Sabiq Hibatulbaqi
Sight At Site
Studio Pancaroba
SZKUTY
Theyvapaalan S Jayaratnam
Veronica Ajeng Larasati
COLLABORATION
Erasmus Huis: Arike Gill
British Council (In collaboration with CAST Foundation, PLAYO, Applied Arts Scotland)
Indonesia Design Development Center (IDDC)
Japan Foundation: NOSIGNER.
ICAD 13 akan menampilkan lebih banyak lagi kolaborasi program. Tak hanya dengan mitra institusi, melainkan juga para seniman yang ingin merespons karya mereka dengan berbagai aktivasi, seperti performance art ”Yuk Pindahin!” oleh Ivonne Kani & Rati S., “SUNSHINE” oleh Forrest Wong, “MACAK NO. 1” oleh Galih Johar & RSA All Day, talkshow “Discourse
Program” oleh Sight At Site , dan workshop “Makmur Djaja Take Over”, workshop grafis dari salah satu partisipan Open Submission, Makmur Djaja.
Dalam upaya untuk mendekatkan ICAD dengan publik, khususnya anak muda, tahun ini ICAD akan mengadakan program khusus ICAD Tour dengan 15 sekolah di kawasan
Jakarta.Tahun ini juga untuk pertama kalinya ICAD akan melakukan panggilan terbuka bagi volunteer sebagai tanggapan antusiasme dari anak muda yang ingin terlibat lebih jauh lagi sekaligus menjadi bagian dari pameran dan program ICAD.