Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Sumarjaya mengatakan, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Koordinasi ini dilakukan untuk mencegah berulangnya tragedi Pemilu 2019, di mana sebanyak 894 orang kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) meninggal dunia. Sementara, 5.175 petugas mengalami sakit.
"Sampai saat ini kami sudah koordinasi dengan KPU dan Bawaslu. Tapi ini dilakukan untuk anggota (di badan pusat) tidak sampai ke KPPS," ucap Sumarjaya dalam diskusi "Peringatan Dini dan Potensi Keberulangan Kematian Massal Petugas KPPS pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024" yang diadakan Komnas HAM di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta, Kamis (12/10).
Dalam diskusi yang juga dihadirkan perwakilan dari Bawaslu dan Ombudsman RI, Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat diimplementasikan sampai ke level KPPS.
Baca Juga: Di Banyumas, 3 Anggota KPPS Meninggal dan 6 Lainnya Dirawat di RS
"Sehingga kami rekomendasikan menyarankan, masing-masing kelurahan punya posko kesehatan yang bisa digunakan ketika terjadi krisis kesehatan dari petugas TPS," kata Sumarjaya.
Ia juga menyarankan agar setiap petugas KPPS dapat mendapatkan pelatihan terkait basic life support. Menurut, hal ini akan sangat berguna apabila ada keadaan mendesak yang terjadi di lapangan. Kemenkes pun mengatakan siap untuk melatih para anggota KPPS.
"Tapi, karena ini sistem pemerintahan desentralisasi dan lead-nya di KPU tentu menunggu," ucap Sumarjaya lagi.
Ia pun menyarankan agar Puskesmas di seluruh Indonesia dioperasikan saat proses Pemilu berlangsung. Pihak Kemenkes mendorong agar disiapkan posko-posko kesehatan untuk menjangkau para petugas KPPS.
Baca Juga: Sejumlah Petugas KPPS Meninggal Dunia, KPU akan Evaluasi
"Dan, kita siap support untuk masing-masing kelurahan dan puskesmas. Nanti ada tenaga mobile yang bisa bergerak ke mana-mana," jelasnya.
Sumarjaya mengatakan, saat ini terdapat 12 ribu relawan tenaga kesehatan cadangan yang siap ditugaskan. Dengan bantuan-bantuan dan rekomendasi yang ada, Kemenkes berharap agar tragedi Pemilu 2019 tidak terjadi lagi.