Tasikmalaya, Gatra.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres), Ganjar Pranowo menemui para pengusaha lokal se-Tasikmalaya. Dalam pertemuan itu, para pengusaha mendapatkan wejangan dari Ganjar.

Mulanya salah satu pengusaha bernama Ella bercerita mengenai usaha dimsum yang dirintisnya. Dia ingin semakin melebarkan sayap usahanya namun masih belum stabil, sehingga meminta saran Ganjar.

"Produk saya dimsum, alhamdulillah kami produksi sendiri yang tadinya cuma satu orang outlet kita ada enam," kata Ella di Tasikmalaya, Rabu (10/11).

Ella menyebut, saat ini dirinya baru bisa memproduksi 2.000 dimsum per hari. Ia pun berharap ada sebuah masukan atau bantuan dari seorang Ganjar agar usahanya bisa semakin berkembang.

"Mungkin karena pemasaran kita agak harus belajar ya," ucapnya.

Merespons keluhan yang diceritakan Ella, Ganjar menekankan bahwa perlu pengemasan produk yang unik untuk menarik minat pembeli.

"Produknya dapet, kemasan expired ada dijalankan. Kalo ini mau ekspor siapkan dengan bahasa Inggris, kalo mau lokal gak apa-apa," kata Ganjar.

"Maka packaging itu berpengaruh dan desain berpengaruh, maka nantinya akan naik kelas," jelasnya.

Pertanyaan lainya datang dari seorang anggota asosiasi perjalanan wisata di Tasikmalaya, Heri. Dia menceritakan bahwa tempat wisata di Tasikmalaya masih sepi peminat, padahal obyeknya berlimpah dan bisa menjadi sebuah ladang usaha.

Selain itu, Heri mengeluhkan masih adanya tempat wisata yang melakukan pungutan liar (Pungli) pada pengunjungnya. Untuk itulah dia menanyakan saran kepada Ganjar dalam menghadapi situasi tersebut.

Merespon hal itu, Ganjar menjelaskan mengenai perlunya ketegasan di dalam menjalankan sebuah regulasi. Termasuk juga berkaitan dengan pungutan liar.

"Ada (pungli) langsung laporkan. Kalo mandek, langsung lapor atasan," kata Ganjar.