Jakarta, Gatra.com - Rumah Sakit Indonesia di Gaza masih kesulitan menangani pengobatan yang diperburuk dengan adanya kerusakan Rumah Sakit akibat sasaran bom Israel. Presidium MER-C Indonesia, dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, pihaknya siap melakukan pengiriman logistik berupa alat-alat bedah dan obat-obatan.
"Perkiraan logistik kita anggarkan sekitar 10 miliar," katanya dalam konferensi pers 'Gaza membara, MER-C siapkan tim ke jalur Gaza' di Kantor MER-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).
Ia menyampaikan aktivitas pelayanan Rumah Sakit Indonesia di Gaza masih tetap ada.
"(Meski memang) kondisi rumah sakit saat ini mengalami krisis obat-obatan, krisis alat-alat bedah dan krisis dokter," katanya.
Sarbini berpendapat bahwa pelayanan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, mampu menampung 230 orang dalam kondisi normal namun dengan kondisi saat ini memerlukan relawan bedah dari luar. "Relawan bedahnya sekitar 5 sampai 7 orang lah," ungkapnya.
Ia menambahkan MER-C memandang perlu untuk mengirimkan tim medis untuk membantu saudara-saudara di Palestina yang membutuhkan pertolongan akibat dari serangan Israel ke Gaza, Palestina.
"Oleh sebab itu kita sudah menunjuk tim, dokter Faried Thalib sebagai ketua tim dan nantinya terdiri dari beberapa dokter. Ada dokter bedah, dokter anestesi, dokter bedah ortopedi, dokter umum, dan mereka bekerja membantu saudara-saudara di Palestina," pungkasnya.
Reporter: Iswatun Hasanah