Jakarta, Gatra.com – Ganjar Pranowo merespons curhatan dua TikToker asal Cirebon, Jawa Barat (Jabar), soal penutupan TikTok Shop yang dilakukan pemerintah Indonesia mulai pukul 17.00 WIB pada Rabu pekan kemarin. Penutupan TikTok Shop tersebut melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Dua TikToker asal Cirebon yang menyampaikan keluh kesah atau curhat atas penutupan TikTok Shop tersebut adalah Onit dan Layla. Mereka mengaku biasa berjualan di TikTok Shop. Namun, kedua wanita itu tidak bisa lagi melakukannya.
Ganjar dalam keterangan pada Senin (9/10), menuturkan, mendapatkan keluh kesan dari kedua TikToker ini sehabis menghadiri Senam Sehat yang digagas oleh Network for Ganjar bertajuk "Cherbon Guyub” di Kota Cirebon.
Saat itu, lanjut dia, Onit dan Layla menghampiri, lalu menyampaikan keluh kesahnya soal penutupan TikTok Shop. “TikTok Shop itu kan resmi ditutup pak, tapi UMKM lokal itu kami berpengaruh sekali dengan adanya TikTok Shop,” dia menirukan keluhan mereka.
Ia pun lantas menanyakan keinginan kedua TikToker tersebut. Mereka mengharapkan agar pemerintah segera mengeluarkan regulasi penjualan di TikTok Shop. Mereka menyampaikan, melalui TikTok Shop para UMKM terbantu penjualannya.
“Bapak tolong regulasi di TikTok Shop dipercepat supaya yang kita UMKM pengen naik. Tolong ya Pak karena saya beneran ini banget. Saya adalah pelaku di bawah,” ujar mereka.
Mendapat permintaan tersebut, Ganjar menyampaikan, berbicara terkait negara yang harus melindungi semua elemen masyarakat, termasuk juga mengenai regulasi penjualan secara online dan offline.
Ia menyampaikan, pemerintah pastinya memiliki langkah yang berpihak kepada kepentingan negara dan masyarakat, terutama UMKM.
“Kalau kemudian kita membiarkan itu toko-toko pasar tradional tutup maka kita harus mendengarkan. Maka langkah yang harus dilakukan adalah semua sekarang mesti mengikuti aturan dan kita akan melindungi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Ganjar pun meminta Onit dan Layla untuk tenang. Ia berjanji akan menyerap aspirasinya pihak-pihak yang terdampak dari penutupan TikTok Shop.
“Gini guys, jangan nangis dulu guys, aku jelasin guys tidak hanya TikTok Shop saja. Ada banyak kreativitas dengan cretive hub yang ada dan kita bisa lakukan itu,” kata Ganjar.
Menurutnya, ketika kemudian bangsa ini rakyatnya terdesak dengan penjualan daring seperti TikTok Shop maka pemerintah dan negara harus mengeluarkan regulasi untuk melindungi. “Diatur agar menjadi fair,” ujarnya.