Banjar, Gatra.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyerap aspirasi dari para ulama saat menghadiri acara Silahturahmi Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat pada Minggu (8/10).
Ganjar menyebut, salah satu masukan yang diterimanya dari para ulama yakni terkait pendidikan di Ponpes agar para santri bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman.
“Ya tadi ada banyak masukan ya yang dimintakan oleh para Masyayikh. Tentu sekali lagi perhatian kepada pendidikan Ponpes dan para santrinya agar ke depan mereka bisa adaptif dengan kondisi perubahan zaman,” ujar Ganjar usai menghadiri Silahturahmi Masyayikh se-Indonesia.
Menurunya, para ulama juga menyinggung mengenai perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) walaupun mereka berada di wilayah Jawa Barat. Ganjar bilang pertanyaan itu sangat menarik karena menjadi bukti mereka peduli terhadap pembangunan IKN.
“Namun demikian banyak pertanyaan kritis umpama menanyakan perkembangan IKN, termasuk HGU yang diberikan 190 tahun. Itu tentu pertanyaan kritis dari warga yang jauh datang dari IKN tapi ada kepedulian,” jelas Ganjar.
“Dan ini kita jelaskan karena itu ketentuan yang berubah maka masyarakat bertanya dan merespons menurut saya itu bagian dari pengetahuan dan kecerdasan masyarakat yang sangat jauh tapi peduli kepada republik ini,” imbuh dia.
Sebagai Bacapres, Ganjar menuturkan bilamana masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya, agar bisa membawa Indonesia semakin berkembang ke depannya.
“Ini catatan-catatan yang menurut saya sangat bagus, intinya hampir semua sangat peduli terhadap kondisi masa depan anak-anak kita menuju perubahan dunia menghadapi perubahan sangat turbolance. Hampir semua Romo, Kiai peduli bagaimana menyiapkan anak muda generasi muda para santri menghadapi perubahan zaman, itu luar biasa,” ungkap Ganjar.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, KH Mu’in Abdurrohim mengutarakan keinginannya agar para santri bisa menghadapi perkembangan zaman. Maka dari itulah, para ulama menyampaikan aspirasinya kepada Ganjar Pranowo yang kini merupakan sebagai Bacapres dengan harapan jika terpilih sebagai Presiden maka aspirasi itu bisa diterapkan.
“Ya hanya menambahkan saja, jadi kami dari ponpes akan berusaha agar santri-santri siap menghadapi perkembangan zaman,” jelas KH Mu’in Abdurrohim.
Ia menuturkan, dalam menghadapi perubahan zaman maka sebaiknya Ponpes harus bisa mengantisipasi ataupun memberikan sebuah terobosan. Salah satu yang diinginkan, semua Ponpes di Indonesia mendapatkan bantuan listrik tenaga surya. Selain modern, langkah ini juga sebagai upaya meringankan beban operasional.
“Meringankan operasional di pesantren tadi kita menginginkan ada bantuan listrik tenaga surya di seluruh Indonesia. Itu yang intinya itu,” harapnya.
KH Mu’in Abdurrohim berysukur karena Ganjar Pranowo merespons secara baik terhadap apa yang sudah disampaikan oleh para ulama melalui acara Silahturahmi Masyayikh se-Indonesia.
“Saya kira beliau sangat merespons dan juga aspiratif terhadap apa yang kami sampaikan,”ucapnya.
Usai bersilahturahmi dan berdiskusi, Ganjar juga diberikan kesempatan untuk masuk ke kamar pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo KH Abdurrohim.
Selain itu, Ganjar juga berziarah ke makam KH Abdurrohim yang berada di dalam kawasan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Abdurrohim, dimudahkan dalam mencari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.