Cirebon, Gatra.com – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Gedongan, Cirebon, KH. Abdul Hayyi Imam, memberikan sorban putih, tongkat kayu hingga tasbih kepada Ganjar Pranowo.
Abdul Hayyi Imam memberikan sorban putih sebagai ucapan selamat datang kepada Ganjar yang mengunjungi Ponpes Gedongan pada Minggu (8/10), untuk bersilaturahmi dengan para kiai dan ulama serta santri di Ponpes tersebut.
“Ini sangat susah dicari, ini bukan kokka tapi kayu syaffarizal asli yang biasa saya pakai,” kata Abdul Hayyi Imam saat memberikan tongkat kayu kepada bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP tersebut.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Ganjar telah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Ponpes Gedongan. “Bapak Ganjar adalah tokoh nasional, tentu saja kami dari masyayikh Ponpes Gedongan ikut mendoakan, mudah-mudahan senantiasa diberikan kemudahan,” katanya.
Ia mendoakan mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua priode tersebut mudah-mudahan dapat terpilih menjadi Presiden untuk periode 2024-2029 berkat ridha dan pertolongan Allah SWT
“Dengan kekuatan ilahiah dan islamiah, insyallah kita doakan beliau tetap diberi kekuatan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama dilantik jadi Presiden RI 2024-2029, aamiin ya rabbal alamin,” ujarnya.
Selain mendoakan, Abdul Hayyi Imam juga menyampaikan pesan dan harapan kepada Ganjar jika nanti ditakdirkan terpilih menjadi presiden dan memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan.
“Pertama, belum ada perguruan tinggi [di Ponpes Gedongan] padahal potensi dan SDM-nya sangat luar biasa . Yang dokter-dokter, ingin membuka perguruan tinggi dan sekaligus pemikiran dari Bapak yang original bagaimana menjadikan perguruan tinggi menjadi role model itu yang belum ada,” ungkapnya.
Selain itu, Ponpes Gedongan belum mempunyai fasilitas aula besar untuk menampung para santrinya. Terakhir, terkait masalah kendaraan operasional bagi santri Ponpesnya.
Sementara itu, Ganjar menyampaikan rasa bahagianya karena sudah diterima secara terbuka oleh warga Ponpes Gedogan. Ia kemudian berbincang dengan para kiai seputar pendidikan di Ponpes.
“Kami senang karena memulai dari pendidikan. Itulah yang menjadi PR [pekerjaan rumah] kita bersama Bapak Ibu sekalian,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Indonesia menghadapi bonus demografi. Banyak anak muda yang sangat produktif dan sekarang sudah mulai bagaimana bangsa ini mengelolanya. “Insyallah pendidikan kita akan mendapatkan lebih baik,” katanya.
Ia menyampaikan, jika nanti akses pendidikan di Indonesia semakin banyak didapatkan generasi penerus bangsa ini, maka akan menghadirkan generasi yang berpendidikan.
“Saya kira inilah menjadi perhatian kita semuanya. Saya kira dalam sejarah Ponpes sudah cukup banyak contoh-contoh bahwa santri mempunyai kemampuan yang luar biasa,” ungkapnya.