Jakarta, Gatra.com – Sebanyak 57 kabupaten mendeklarasikan investasi lestari dan pembangunan berkelanjutan dalam seminar nasional bertajuk “Tantangan Pembangunan Daerah di Tengah Fenomena Perubahan Iklim, Ancaman Bencana Lingkungan, dan Upaya Investasi Lestari”.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Mochamad Nur Arifin, dalam keterangan pers pada Sabtu (7/10), menyampaikan, investasi lestari merupakan salah satu kunci untuk pembangunan daerah dalam meminimalisir perubahan ikim.
“Investasi lestari adalah kunci dalam menghadapi tantangan ini. Kami berkomitmen untuk mengembangkan konsep pembangunan daerah yang berkelanjutan,” katanya.
Pria yang juga mendapuk bupati Trenggalek ini menjelaskan, pembangunan daerah berkelanjutan ini tidak hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Dengan investasi yang berfokus pada praktik berkelanjutan, kita dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pembangunan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Apkasi menggelorakan investasi ?lestari karena pembangunan daerah juga harus memerhaitkan keberlanjutan lingkungan. Pasalnya, perubahan iklim juga berdampak negatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), terutama di sektor pertanian.
Oleh karena itu, implementasi praktik pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah menjadi semakin penting. Dengan desentralisasi dan otonomi daerah, pemerintah kabupaten memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi kualitas lingkungan sambil mengelola sumber daya alam yang krusial, seperti kawasan konservasi, hutan tropis, lahan gambut, dan ekosistem perairan.
Ia menjelaskan, ini juga selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang merupakan bagian dari RPJPN 2025–2045, menyuarakan cita-cita pembangunan nasional yang berlandaskan prinsip berkelanjutan.
Menurutnya, dengan fokus pada "Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan" Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan pembangunan yang seimbang antara aspek ekonomi dan sosial serta menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup.
Saat ini, seluruh kabupaten di Indonesia berada di tengah-tengah tantangan besar yang menguji daya tahan dan keberlanjutan pembangunan daerah. Perubahan iklim yang semakin nyata dan ancaman bencana lingkungan yang terus meningkat menjadi isu utama yang tidak dapat diabaikan.
Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengungkapkan, seluruh elemen, khususnya pemerintah kabupaten (Pemkab) harus bergerak, tegas, dan bijaksana untuk melindungi lingkungan masing-masing daerah dan memastikan kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami siap untuk bekerja keras demi masa depan yang lebih baik untuk Sintang dan untuk Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.
Co-chair Working Group Advokasi Koalisi Ekonomi Membumi, Tommy Ardian Pratama, menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam perencanaan pembangunan. Serangkaian upaya kolaboratif hingga komitmen pendanaan telah dijalankan untuk dapat memastikan perubahan paradigma tersebut bisa dimulai dan berlanjut secara produktif.
“Pembangunan berkelanjutan bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Kami harus beralih ke ekonomi lestari yang tidak hanya memperhatikan profitabilitas tetapi juga dampak lingkungan dan sosial. Inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Tommy.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal di Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, menjamin bahwa pemerintah melalui Kementerian Investasi/BKPM akan memberikan dukungan yang kuat untuk upaya penciptaan peluang investasi lestari di Indonesia.
Kementerian Investasi/BKPM juga siap memberikan asistensi guna mendukung percepataan realisasi dan implementasi investasi Lestari di Indonesia. Untuk itu, peran dan komitmen pemerintah daerah khususnya jaringan LTKL akan memastikan terwujudnya visi Ekonomi Lestari.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat investasi lestari. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan kabupaten-kabupaten percontohan di Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung transformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan," kata Nurul.
Dalam upaya untuk mewujudkan visi berkelanjutan ini, 57 kabupaten di Indonesia telah bersama-sama mendeklarasikan komitmennya untuk menerapkan strategi kebijakan pembangunan daerah yang berkelanjutan.